Reporter: Dyah Megasari |
NEW YORK. Rolls-Royce, produsen otomotif khusus kendaraan mewah membantah tudingan yang buat oleh dua mantan karyawannya dalam gugatan syarat pengawasan kontrol kualitas. Rolls-Royce juga dianggap berbohong kepada para konsumen.
Dua mantan karyawan ini juga menuduh perusahaan itu menggunakan suku cadang yang cacat. Keduanya bahkan menantang sebuah perintah pengadilan yang mencegah mereka menyampaikan informasi yang dianggap sebagai membuka rahasia perusahaan.
Rolls Royce membantah tuduhan tersebut dan mengatakan gugatan hukum itu tanpa bukti. Menurut laporan yang ditulis Financial Times dan The Daily Telegraph, gugatan hukum yang diajukan oleh mantan karyawan Thomas McArtor dan Keith Ramsey berisi bahwa produsen mesin itu menyembunyikan catatan internal tentang cacat pada mesin yang dijual kepada konsumen.
Karyawan itu mengklaim bahwa perusahaan mengumpulkan tuduhan kerusakan itu dalam sebuah buku rahasia.
Rolls-Royce telah membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa seorang hakim distrik Amerika Serikat (AS), William Lawrence, telah membatalkan dua dari empat tuduhan sebelum proses perkara tersebut memasuki tahap lanjutan.
"Hakim Lawrence tidak menemukan bahwa Rolls-Royce melakukan kesalahan, gagal mengikuti sistem kualitas, merahasiakan sesuatu dari pemerintah AS atau bahkan dari juri yang mendengarkan tuduhan," kata perusahaan tersebut.
"Rolls-Royce mentah-mentah menolak klaim lain dan akan menyampaikan bantahannya,” lanjut manajemen.
"Seluruh fakta dalam kasus yang akan disampaikan di pengadilan, kami percaya akan ditemukan bahwa tuntutan itu tidak disertai bukti," tambah perusahaan tersebut.