Reporter: Maria Elga Ratri | Editor: Umar Idris
VIRGINIA. Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Mitt Romney menyatakan Presiden AS Barack Obama telah gagal di sektor perdagangan. Ia menyatakan hal tersebut berdasarkan rekor sang presiden dalam jumlah penandatanganan perjanjian perdagangan. Menurut Romney, Obama belum menandatangani "satupun perjanjian perdagangan-bebas dalam empat tahun belakangan," katanya dalam sebuah pidato di Institut Militer Virginia di Lexington, Virginia kemarin (8/10).
Romney menjanjikan akan membalikkan keadaan tersebut jika terpilih sebagai presiden AS.
Tapi, tahun lalu di Oktober 2011, Obama sebenarnya telah menandatangani perjanjian hukum perdagangan bebas dengan Korea Selatan, Kolombia dan Panama. Meskipun, kesepakatan tersebut sebetulnya bukan hal baru karena telah diusulkan dan disetujui antara ketiga negara tersebut di masa pemerintahan mantan Presiden George W. Bush. Obama hanya merevisi sebagian perjanjian yang buntu selama 4 tahun.
Sebagian pengamat menilai bahwa tudingan Romney tersebut bersifat retoris. "Menyasar langsung ke suatu titik tetapi tidak akurat secara teknis," kata Gary Hufbauer, pengamat dari Peterson Institute for International Economics yang berbasis di Washington.
Selama sisa waktu 28 hari menjelang pemilu AS yang jatuh pada November mendatang, Romney terlihat berusaha keras mengumpulkan dukungan suara setelah debat perdananya dengan Obama pekan lalu yang belum terlalu brilian. Hasil jajak pendapat menunjukkan, angka dukungan yang susul-menyusul antara Obama dan Romney. Keduanya hanya terpaut 4%-5% dengan Obama. Hasil polling Gallup teranyar yang dilakukan tujuh hari pasca debat yakni 1-7 Oktober lalu justru memperlihatkan Obama sekali lagi mengungguli lawannya dengan dukungan 50%, Romney 45%. Komentar tentang perdagangan AS di dunia adalah salah satu sorotan Romney terhadap kebijakan politik luar negeri Obama yang dianggap masih pasif menghadapi tantangan dunia Internasional.