Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
FGV Holdings juga gagal memastikan pekerja asing yang baru mereka rekrut tak membayar biaya perekrutan agen yang tidak perlu, dan telah mendapat pengarahan yang memadai tentang kondisi kerja di masa depan.
"Semua proses sertifikasi untuk unit FGV Holdings yang tidak bersertifikat telah ditangguhkan," sebut RSPO.
Juru bicara FGV Holding kepada Reuters mengatakan, perusahaannya akan mengajukan banding atas keputusan tersebut dan mencari klarifikasi lebih lanjut dari RSPO.
Baca Juga: Soal CPO, Mahathir: Saya tetap menentang hal yang salah, kendati merugikan negara
RSPO adalah asosiasi nirlaba yang menyatukan para pemangku kepentingan dari tujuh sektor industri minyak sawit, yang bertujuan mempromosikan penggunaan produk berkelanjutan. Banyak pembeli di Eropa yang menjadikan sertifikat RSPO sebagai tolok ukur.
Tahun lalu, sekelompok organisasi non-pemerintah meminta pihak berwenang AS untuk melarang impor CPO dari FGV Holdings. Mereja juga mendesak penyelidikan atas FGV Holdings tentang dugaan kerja paksa dan perdagangan manusia di perkebunan milik perusahaan tersebut.