Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina mendapat pujian atas penanganan ekonominya segera setelah invasi Rusia. Akan tetapi dia mungkin dijadikan kambing hitam menjelang pemilihan presiden Maret mendatang, karena rubel yang lemah dan inflasi yang sangat tinggi merugikan konsumen.
Presenter televisi populer pro-Kremlin Vladimir Solovyev, yang acara Rossiya 1-nya ditonton oleh jutaan orang Rusia, melontarkan kritik agresif dan sumpah serapah terhadap bank sentral akhir pekan lalu.
"... setiap negara menertawakan kita, karena rubel kita menjadi salah satu dari tiga mata uang terlemah, berkat kebijakan 'jenius' bank sentral," katanya.
Menurut sejumlah warga Rusia yang berbicara dengan Reuters di Moskow pada hari Senin, penduduk juga merasakan kesulitan.
"Tentu saja, kenaikan harga sangat memengaruhi kami, warga biasa," kata Ivan, seorang warga Moskow. "Karena gaji kami tidak bertambah, dan itu menghabiskan (apa yang ada di) dompet kami."