Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Serangan Israel ke Suriah masih berlanjut. Pada hari Kamis (30/3) dini hari, tentara Israel melakukan serangan udara terhadap sasaran di daerah Damaskus. Ledakan keras terdengar di ibu kota sekitar pukul 01:20 waktu setempat.
Kantor berita negara Suriah, SANA, mengatakan Israel telah meluncurkan sejumlah rudal dari Dataran Tinggi Golan. Serangan ini menyebabkan dua tentara terluka dan menyebabkan kerusakan material.
Mengutip Al Jazeera, pertahanan udara Suriah telah menghadapi rudal dan menembak jatuh beberapa di antaranya. Sayangnya, pihak Kementerian Pertahanan Suriah tidak memberikan perincian tentang target yang diserang Israel.
Baca Juga: Pasukan Israel Menyerbu Kamp Pengungsi Palestina, 6 Orang Tewas
Israel telah melakukan ratusan serangan udara terhadap sejumlah sasaran di dalam wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah Suriah dalam beberapa tahun terakhir.
Salah satu serangan terbesarnya terjadi pekan lalu, di mana dua rudal Israel menghantam Bandara Internasional Aleppo. Itu juga menandai serangan ketiga pasukan Israel terhadap bandara dalam enam bulan.
Bandara Internasional Aleppo telah menjadi saluran penting untuk aliran bantuan kemanusiaan sejak gempa berkekuatan 7,8 melanda Turki selatan dan Suriah barat laut pada 6 Februari.
Baca Juga: Badan Buruh PBB Selidiki Dugaan Eksploitasi Pekerja Palestina di Israel
Pasca serangan rudal Israel, bandara itu terpaksa tidak beroperasi selama dua hari.
Israel mengklaim serangannya ditujukan pada pangkalan-pangkalan kelompok bersenjata sekutu Iran seperti Hizbullah Libanon. Kelompok tersebut telah mengirim ribuan pejuang untuk mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang sipil Suriah yang meletus pada 2011.
Menurut sebuah kelompok pengamat perang sipil di Suriah, serangan Israel ke bandara Aleppo telah menghancurkan gudang senjata yang diduga digunakan oleh pejuang yang didukung Iran. Tiga orang tewas dalam insiden tersebut.
Hampir setengah juta orang telah terbunuh dalam perang sipil Suriah. Di saat yang sama, setengah dari populasi Suriah sebelum perang kini hidup sebagai pengungsi.