Sumber: Mirror.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Spekulasi mengenai pengambilalihan Manchester United kembali memanas dalam beberapa hari terakhir, seiring dengan munculnya kabar bahwa proses negosiasi dengan calon investor baru telah memasuki tahap lanjut.
Rumor tersebut berawal dari unggahan pejabat berpengaruh asal Arab Saudi, Turki Al-Sheikh, di platform X (sebelumnya Twitter) pada Rabu lalu.
Ia menulis, “Kabar terbaik yang saya dengar hari ini adalah bahwa Manchester United kini berada pada tahap lanjut untuk menyelesaikan kesepakatan dengan investor baru... Semoga ia lebih baik dari pemilik sebelumnya.”
Baca Juga: Pengusaha Finlandia Ini Kembali Berniat Akuisisi Manchester United
Pernyataan itu sontak memicu spekulasi tentang potensi penjualan penuh klub, mengingat posisi Al-Sheikh sebagai Ketua General Entertainment Authority (GEA) Arab Saudi.
Klarifikasi Turki Al-Sheikh
Namun, Al-Sheikh segera mengklarifikasi ucapannya sehari kemudian. Ia menjelaskan bahwa dirinya bukan investor yang dimaksud dan negosiasi tidak melibatkan pihak dari Arab Saudi.
“Unggahan saya kemarin tentang kemungkinan penjualan Manchester United bermakna satu hal: klub sedang dalam tahap negosiasi lanjutan dengan investor baru,” ujarnya pada Kamis.
“Saya hanya menyampaikan hal itu sebagai penggemar yang berharap kesepakatan ini terjadi, meskipun bisa saja tidak terwujud,” tambahnya.
Investor Diduga Berasal dari Uni Emirat Arab
Menurut laporan talkSPORT, kelompok investor yang dimaksud kemungkinan berasal dari Uni Emirat Arab (UEA).
Selain itu, disebutkan pula bahwa beberapa legenda Manchester United telah didekati untuk berpartisipasi dalam potensi investasi tersebut.
Meski demikian, keluarga Glazer, yang masih menjadi pemilik mayoritas klub, tampaknya lebih terbuka terhadap investasi minoritas daripada penjualan penuh. Hal ini disebabkan oleh harga valuasi klub yang tinggi, diperkirakan mencapai £5 miliar.
Hambatan Hukum dan Struktur Saham
Laporan terpisah dari The Athletic memperkuat pandangan bahwa pengambilalihan penuh tidak mungkin terjadi sebelum tahun 2026. Kondisi ini terkait dengan struktur saham yang ada saat ini, di mana Sir Jim Ratcliffe, pendiri perusahaan kimia INEOS, membeli saham klub seharga US$33 per lembar.
Kesepakatan tersebut mencakup mekanisme “drag-along rights” yang akan berlaku 18 bulan setelah pembelian. Klausul ini mencegah Ratcliffe menghalangi penjualan penuh jika keluarga Glazer memutuskan untuk menjual klub.
Baca Juga: Manchester United Terpuruk, Amorim Dapat Dukungan Penuh Jim Ratcliffe?
Namun, klausul yang sama juga menyulitkan penjualan sebelum Februari 2027, karena dalam periode itu Ratcliffe harus menerima nilai penuh sebesar harga pembelian awal. Setelah tanggal tersebut, keluarga Glazer bebas menerima tawaran apa pun, yang berpotensi membuat Ratcliffe mengalami kerugian besar.
Investor Mungkin Menunggu Hingga Setelah 2027
Melihat kondisi ini, banyak pihak menilai calon investor besar akan menunda langkah mereka hingga setelah 2027, ketika harga saham diperkirakan akan lebih rendah dan klausul perlindungan terhadap Ratcliffe sudah tidak berlaku.
Dengan demikian, meskipun rumor tentang investor baru asal UEA semakin ramai dibicarakan, realisasi pengambilalihan penuh Manchester United tampaknya masih akan menunggu beberapa tahun lagi.