Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengatakan pada Kamis (30/3/2023) bahwa Moskow akan terus menginformasikan kepada Amerika Serikat tentang peluncuran rudal balistik antarbenua atau kapal selam.
Mengutip Reuters yang melansir kantor berita Interfax, langkah ini tetap dilakukan Rusia meskipun negara tersebut menangguhkan perjanjian kontrol senjata nuklir terakhir yang tersisa antara kedua negara.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan penangguhan kesepakatan New START pada bulan lalu, yang ditandatangani pada 2010. Kesepakatan itu membatasi jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat digunakan masing-masing pihak.
Sebagai tanggapan, Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka akan berhenti bertukar beberapa data tentang kekuatan nuklirnya dengan Moskow.
Ryabkov mengatakan Rusia, meskipun ditangguhkan, telah berjanji untuk tetap berpegang pada batas hulu ledak dan juga akan terus menerapkan perjanjian 1988 tentang pertukaran pemberitahuan peluncuran rudal, lapor Interfax.
Baca Juga: Tensi Meningkat, Rusia Tangkap Koresponden AS Atas Tuduhan Mata-Mata
Seorang pejabat AS mengatakan bulan lalu bahwa penangguhan Rusia menunjukkan bahwa negara tersebut "bukan kekuatan nuklir yang bertanggung jawab".
Rusia tanpa memberikan bukti mengatakan, bahwa Barat telah terlibat langsung dalam serangan Ukraina terhadap pangkalan pesawat pembom strategis Rusia jauh di dalam wilayah Rusia.
Dia mengatakan tuntutan NATO bahwa Rusia harus mengizinkan inspeksi pangkalan nuklirnya di bawah perjanjian New START merupakan hal yang tidak masuk akal.
Rusia mengatakan secara terpisah pada hari Rabu bahwa mereka telah memulai latihan dengan sistem rudal balistik antarbenua Yars dengan melibatkan beberapa ribu tentara.