Sumber: New York Times,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Laporan terbaru intelijen AS pada hari Senin (6/9) mengungkap bahwa Rusia telah memasok amunisi artileri dari Korea Utara. Sebelum ini, Rusia juga dilaporkan telah mendapatkan pasokan drone dari Iran.
Dilansir dari New York Times, pejabat intelijen AS mengatakan bahwa pembelian kebutuhan militer dari Korea Utara menunjukkan bahwa sanksi ekonomi mulai memberi dampak pada sistem produksi Rusia.
Para pejabat AS percaya bahwa serangkaian sanksi dari Barat telah membatasi kemampuan Rusia untuk mengganti kendaraan dan senjata yang dihancurkan di Ukraina.
Berbicara secara anonim, pejabat AS juga meyakini bahwa saat ini kemampuan Rusia untuk mempertahankan invasinya ke Ukraina mulai menurun.
Baca Juga: Intelijen AS: Militer Rusia Mulai Kekurangan Personel di Medan Perang
Sayangnya, laporan terbaru dari intelijen AS ini tidak memberikan rincian tentang apa yang dibeli, selain mengatakan bahwa barang-barang itu termasuk peluru artileri dan roket.
Setelah ini Rusia diprediksi akan membeli lebih banyak kebutuhan serupa dari Korea Utara yang merupakan sekutu dekatnya.
Bulan lalu, intelijen AS juga melaporkan bahwa Rusia akan segera membeli ratusan kendaraan udara tak berawak (UAV) Mohajer-6 dan seri Shahed dari Iran.
Baca Juga: Rusia Sebut Militer Ukraina Kehilangan 1.200 Prajurit dalam Serangan Terbarunya
Selama perang berlangsung, drone buatan Iran yang digunakan Rusia dianggap telah mengalami banyak kegagalan.
Invasi Rusia saat ini telah memasuki bulan ketujuh. Ukraina belakangan ini terlihat lebih aktif dalam melakukan serangan dan berupaya merebut kembali sejumlah wilayah yang dikuasai Rusia.
Minggu lalu pasukan Ukraina melancarkan serangan balasan di beberapa lokasi, termasuk di sekitar Kherson, yang telah diduduki Rusia sejak awal invasi.
Pasukan Ukraina diketahui telah menyerang daerah pasokan Rusia, termasuk yang berisi artileri dan amunisi.