kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia: Efektivitas vaksin Sputnik V terhadap virus corona capai 92%


Rabu, 11 November 2020 / 20:21 WIB
Rusia: Efektivitas vaksin Sputnik V terhadap virus corona capai 92%
ILUSTRASI. Seorang perawat menyiapkan vaksin Sputnik-V Rusia untuk melawan virus corona untuk inokulasi dalam tahap uji coba di sebuah klinik di Moskow, Rusia, 17 September 2020.


Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Russian Direct Investment Fund (RDIF) mengatakan, efektivitas vaksin Sputnik V terhadap virus corona baru, menurut hasil analisis sementara dari uji klinis fase ketiga di Rusia, mencapai 92%.

Saat ini, 36.000 sukarelawan ambil bagian dalam uji klinis fase tiga vaksin Sputnik V. Perinciannya: lebih dari 20.000 telah divaksinasi dengan dosis pertama dan lebih dari 16.000 dengan dosis pertama juga kedua. 

"Kemanjuran ditunjukkan berdasarkan analisis sementara pertama yang diperoleh selama 21 hari setelah suntikan pertama," kata RDIF dalam posting di Twitter, Rabu (11/11), seperti dikutip TASS.

Sementara observasi terhadap 10.000 sukarelawan tambahan yang mendapat inokulasi di luar uji klinis, yang mencakup pekerja medis dan kelompok risiko lainnya, menunjukkan keefektifan vaksin pada tingkat lebih dari 90%.

Baca Juga: Putin: Dua vaksin Rusia efektif lebih dari 90% mencegah virus corona

Tidak ada efek samping tak terduga 

RDIF adalah lembaga yang membiayai pengembangan vaksin Sputnik V.

Menurut RDIF, tidak ada efek samping tak terduga yang terdeteksi selama uji klinis. Hanya beberapa efek samping jangka pendek, seperti nyeri di bagian suntikan, sindrom mirip flu termasuk peningkatan suhu tubuh, kelelahan, dan sakit kepala.

Pusat Penelitian Nasional untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya yang mengembangkan vaksin Sputnik V akan menerbitkan hasil analisis sementara tersebut di salah satu jurnal medis internasional terkemuka.

Penerbitan hasil analisis sementara itu setelah evaluasi independen dari para ahli epidemiologi internasional terkenal.

Baca Juga: Beri akses luas, BioNTech-Pfizer jual vaksin virus corona di bawah harga pasar biasa

Selain di Rusia, saat ini uji klinis tahap tiga berlangsung di Belarusia, Uni Emirat Arab, Venezuela, India, dan sejumlah negara lain. Rusia juga sedang melakukan studi klinis terpisah tentang keamanan vaksin dan imunogenisitas dengan partisipasi sukarelawan lansia.

Hingga saat ini, permintaan yang masuk total lebih dari 1,2 miliar dosis vaksin Sputnik V. Permintaan ini datang dari sedikitnya 50 negara. 

Vaksin untuk pasar luar negeri akan diproduksi oleh mitra RDIF di India, Brasil, China, Korea Selatan, dan negara lain. Perjanjian antara RDIF dan mitra internasional memungkinkan untuk memproduksi di luar negeri 500 juta dosis vaksin Sputnik V setiap tahun. 

Selanjutnya: Bisa bertahan setahun, efek perlindungan vaksin corona Pfizer-BioNTech




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×