Sumber: Al Jazeera,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Sehari sebelumnya, militer Rusia mengatakan, Kinzhal telah digunakan untuk pertama kalinya dalam pertempuran untuk menghancurkan gudang amunisi di Diliatyn di Pegunungan Carpathian Ukraina Barat.
Rudal Kinzhal adalah bagian dari serangkaian senjata yang diluncurkan pada 2018. Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama kampanye militernya di Suriah pada 2016.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyebutkan, rudal Kinzhal sebagai “senjata yang ideal” mengingat kecepatan dan kemampuannya untuk mengatasi sistem pertahanan udara.
Sementara Ukraina pada Senin (21/3) menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol, di mana penduduk dikepung dengan sedikit makanan, air, dan listrik.
"Tidak ada pertanyaan tentang penyerahan, peletakan senjata," tulis portal berita Ukrainska Pravda mengutip pernyataan Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada Senin pagi.
"Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang ini," ungkap Vereshchuk, seperti dilansir Reuters.
Rusia sebelumnya meminta pasukan Ukraina di Mariupol untuk meletakkan senjata mereka, dengan mengatakan, "bencana kemanusiaan yang mengerikan" sedang berlangsung.