kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Hampir Gagal Bayar Utang, Sisakan Rubel untuk Pemegang Obligasi


Kamis, 07 April 2022 / 05:55 WIB
Rusia Hampir Gagal Bayar Utang, Sisakan Rubel untuk Pemegang Obligasi


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Rusia mendekati potensi default pada utang internasionalnya karena menyisihkan rubel untuk membayar pemegang obligasi internasional yang perlu dilunasi dalam dolar. Rusia mengatakan, akan terus melakukannya selama cadangan devisanya diblokir oleh sanksi.

Mengutip Reuters, Kamis (7/4), Amerika Serikat pada Senin lalu menghentikan Rusia dari pembayaran pemegang utang negaranya lebih dari US$ 600 juta dari cadangan yang disimpan di bank-bank AS. Amerika Serikat juga mengatakan, Moskow harus memilih antara menguras cadangan dolarnya di dalam negeri atau gagal bayar.

Rusia belum gagal membayar utang luar negerinya sejak mengingkari pembayaran yang jatuh tempo setelah Revolusi Bolshevik 1917, tetapi obligasinya telah muncul kembali sebagai titik nyala dalam krisis diplomatik dan sanksi saling balas antara Moskow dan ibu kota barat.

"Ini mempercepat waktu ketika Rusia kehabisan ruang pada kesediaan dan kemampuan untuk membayar," kata salah satu manajer dana yang memegang salah satu obligasi yang jatuh tempo untuk pembayaran pada hari Senin.

Kremlin mengatakan akan terus membayar utangnya.

Baca Juga: Akhirnya, AS Jatuhkan Sanksi kepada Putri Putin dan Lebih Banyak Bank Rusia

"Rusia memiliki semua sumber daya yang diperlukan untuk membayar utangnya... Jika blokade ini berlanjut dan pembayaran yang ditujukan untuk membayar utang diblokir, itu (pembayaran di masa depan) dapat dilakukan dalam rubel," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Moskow telah berhasil melakukan sejumlah pembayaran kupon valuta asing pada beberapa dari 15 obligasi internasionalnya dengan nilai nominal sekitar US$ 40 miliar sebelum Amerika Serikat menghentikan transaksi tersebut.

Sementara sanksi telah membekukan sekitar setengah dari US$ 640 miliar cadangan emas dan mata uang asing Rusia, negara itu masih menerima miliaran dolar dari ekspor minyak mentah dan gas.

Kementerian keuangan Rusia mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya harus membayar rubel kepada pemegang Eurobonds berdenominasi dolar yang jatuh tempo pada 2022 dan 2042 karena bank asing telah menolak untuk memproses perintah untuk membayar US$ 649 juta kepada pemegang utang negaranya.




TERBARU

[X]
×