CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Akhirnya, AS Jatuhkan Sanksi kepada Putri Putin dan Lebih Banyak Bank Rusia


Kamis, 07 April 2022 / 04:26 WIB
Akhirnya, AS Jatuhkan Sanksi kepada Putri Putin dan Lebih Banyak Bank Rusia
ILUSTRASI. Amerika Serikat menargetkan bank dan elit Rusia pada babak baru penerapan sanksi yang dirilis Rabu (6/4/2022). Sputnik/Alexey Nikolsky/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat menargetkan bank dan elit Rusia pada babak baru penerapan sanksi yang dirilis Rabu (6/4/2022). Sanksi tersebut termasuk melarang warga Amerika berinvestasi di Rusia.

Ini merupakan tanggapan atas apa yang dikecam Presiden Joe Biden sebagai "kejahatan perang besar" oleh pasukan Rusia di Ukraina.

Melansir Reuters, menurut pejabat AS, sanksi baru menghantam Sberbank Rusia, yang memegang sepertiga dari total aset perbankan Rusia, dan Alfabank, lembaga keuangan terbesar keempat di negara itu. 

Akan tetapi, transaksi energi dikecualikan dari langkah-langkah sanksi terbaru tersebut.

Amerika Serikat juga memberikan sanksi kepada dua putri Presiden Rusia Vladimir Putin, istri dan putri Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dan anggota senior dewan keamanan Rusia, kata para pejabat.

Baca Juga: Ragu-Ragu Jatuhkan Sanksi, India Ingin Menstabilkan Transaksi Dagang dengan Rusia

“Tidak ada yang lebih buruk daripada kejahatan perang besar,” kata Biden dalam pidatonya kepada para pemimpin buruh, mengacu pada kondisi di kota Bucha di Ukraina yang direbut kembali dari pasukan Rusia di mana warga sipil ditemukan ditembak dari jarak dekat.

"Negara-negara yang bertanggung jawab harus bersatu untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku ini," katanya. 

Dia menambahkan, "Dan bersama dengan sekutu dan mitra kami, kami akan terus meningkatkan biaya ekonomi dan meningkatkan rasa sakit bagi Putin."

Rusia, yang mengatakan meluncurkan "operasi militer khusus" di Ukraina pada 24 Februari, membantah menargetkan warga sipil dan mengatakan gambar kematian adalah "pemalsuan mengerikan" yang dilakukan oleh Barat.

"Sanksi pemblokiran penuh" pada Rabu akan membekukan aset dua bank besar yang menyentuh sistem keuangan AS," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Putin Dituduh Lakukan Pembantaian di Ukraina, Biden Desak Pengadilan Kejahatan Perang

Inggris juga membekukan aset Sberbank, dan mengatakan akan melarang impor batu bara Rusia pada akhir tahun ini dalam sanksi terbaru yang dikoordinasikan dengan Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya untuk mematikan mesin perang Putin.

Sberbank dan Alfabank mengatakan, sanksi baru tidak akan berdampak signifikan pada operasi mereka. 

Gedung Putih juga mengatakan Biden menandatangani perintah eksekutif untuk melarang investasi baru di Rusia oleh orang-orang AS di mana pun berada, yang selanjutnya akan mengisolasi Rusia dari ekonomi global. 

"Hal ini akan mencakup larangan modal ventura dan merger," kata para pejabat.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×