Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NASSAU. Lembaga keuangan di Bahama memiliki aset sekitar US$ 3 miliar yang pemiliknya terkait dengan Rusia. Hal tersebut disampaikan oleh bank sentral negara Karibia itu, akhir pekan kemarin.
Sebagai informasi, Bahama juga telah memerintahkan penghentian semua transaksi dengan entitas Rusia, mengikuti langkah yang sama oleh negara-negara Barat.
Mengutip Reuters Minggu (20/3), bank sentral menemukan US$ 420 juta dalam bentuk deposito dan US$ 2,5 miliar dalam penyimpanan atau aset perwalian dengan pemilik manfaat utama dari atau terhubung ke Rusia di lembaga keuangan Bahama yang memiliki lisensi untuk melayani klien asing.
Baca Juga: Tunggu Perkembangan Krisis Ukraina, CVC Bersiap Menggelar IPO di Bursa Amsterdam
Angka-angka itu hanya berlaku untuk perbankan internasional yang melayani klien di luar negeri. Adapun, bank menyebutkan hal tersebut tidak termasuk aset Rusia yang dapat disimpan di bank Bahama yang melayani penduduk lokal.
Hanya saja, bank tidak menyebutkan bagian mana dari aset-aset itu yang ditahan oleh Rusia di bawah sanksi.
Memang, Bahama telah secara vokal mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Hanya saja, mereka tampaknya masih memikirkan seberapa agresif dapat berpartisipasi dalam upaya sanksi tanpa merusak ekonominya yang relatif kecil.