CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.880   0,00   0,00%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Rusia Minta TikTok Tidak Merekomendasikan Konten Militer Untuk Anak di Bawah Umur


Selasa, 01 Maret 2022 / 09:41 WIB
Rusia Minta TikTok Tidak Merekomendasikan Konten Militer Untuk Anak di Bawah Umur
ILUSTRASI. Regulator komunikasi Rusia menuntut TikTok berhenti memasukkan konten terkait militer dalam postingan yang direkomendasikan untuk anak di bawah umur.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Regulator komunikasi Rusia menuntut TikTok berhenti memasukkan konten terkait militer dalam postingan yang direkomendasikan untuk anak di bawah umur, dalam sebuah pengumuman yang dibagikan di saluran Telegram resminya.

Mengutip Reuters, Selasa (1/3), regulator Roskomnadzor mengatakan telah mengidentifikasi konten pada aplikasi berbagi video yang terkait dengan operasi militer khusus Rusia di Ukraina dan sebagian besar bersifat anti-Rusia.

Rusia yang telah mendenda perusahaan teknologi dan membuat layanan mereka tertatih-tatih di negara itu selama perselisihan panjang dengan platform Big Tech, telah meningkatkan tekanan pada situs tersebut selama konflik.

Baca Juga: Ini Sejarah Ukraina yang Penuh Gejolak Sejak Merdeka pada Tahun 1991

Tidak jelas apa maksud regulator Rusia dengan mengatakan TikTok merekomendasikan konten khusus untuk anak di bawah umur. Perusahaan baru-baru ini mengatakan sedang menguji pembatasan konten dengan peringkat usia.

TikTok pun belum menanggapi permintaan komentar atas tuntutan Roskomnadzor.

Baca Juga: Harga Minyak Masih Menguat, Efek Sanksi Barat Terhadap Rusia

Sementara itu, awal pekan kemarin, seorang juru bicara TikTok juga mengkonfirmasi bahwa mereka telah membatasi akses ke outlet media pemerintah Rusia RT dan Sputnik di seluruh Uni Eropa, setelah organisasi tersebut terkena sanksi oleh Uni Eropa. Pemilik Facebook Meta Platforms Inc juga memblokir akses ke dua outlet tersebut.

Sekadar informasi, Aplikasi ini telah banyak digunakan untuk mendokumentasikan acara dan berbagi berita menjelang dan selama invasi Rusia ke Ukraina. Hal itu termasuk penyebaran rekaman yang menyesatkan tentang konflik tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×