Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Senin (7/3), menyebut pasukan Ukraina akan segera meledakkan reaktor nuklir yang ada di Pusat Penelitian Nasional Institut Fisika dan Teknologi Kharkov.
Dalam pernyataan resminya, pihak kementerian menduga nantinya Ukraina akan menuduh Angkatan Bersenjata Rusia meluncurkan serangan rudal pada sistem nuklir eksperimental tersebut.
"Pasukan Keamanan Ukraina bersama dengan gerilyawan batalyon Azov sedang merencanakan provokasi dengan kemungkinan kontaminasi radioaktif di daerah dekat kota Kharkov. Militer Ukraina dan militan batalion Azov berencana meledakkan reaktor dan menuduh Angkatan Bersenjata Rusia," ungkap Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip TASS.
Sebagai tambahan, kementerian juga melaporkan bahwa pada hari Minggu (6/3) sejumlah jurnalis asing telah tiba di Kharkov dan membuat berita yang menuduh Rusia menciptakan bencana lingkungan.
Baca Juga: PLTN Terbesar di Ukraina dan Eropa Terbakar Akibat Gempuran Pasukan Rusia
Rusia menguasai PLTN terbesar di Ukraina dan Eropa
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina dilaporkan terbakar pada hari Jumat (4/3) setelah digempur serangan oleh pasukan Rusia. PLTN tersebut juga merupakan yang terbesar di Eropa dari jenisnya.
Dmytro Orlov, Walikota Energodar yang merupakan tempat di mana PLTN berada, mengatakan telah terjadi pertempuran sengit antara pasukan lokal dan pasukan Rusia. Ia menambahkan ada korban tanpa memberikan rincian.
"Sebagai akibat dari penembakan musuh yang terus menerus terhadap bangunan dan unit pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia terbakar," kata Orlov dalam pesannya di media sosial, seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Presiden Ukraina Menuduh Rusia Sedang Berusaha Mengulangi Bencana Chernobyl
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada hari Minggu melaporkan bahwa pasukan Rusia kini telah menempatkan staf khusus untuk menjalankan PLTN Zaporizhzhia.
PLTN Zaporizhzhia kini disebut ada di bawah kendali penuh pasukan Rusia dan jalur komunikasinya ke dunia luar telah dibatasi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada hari Jumat menuduh Rusia sedang berusaha melakukan teror nuklir dan mengulangi bencana Chernobyl.
"Tidak ada negara lain selain Rusia yang pernah menembaki unit tenaga nuklir. Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah kita. Dalam sejarah umat manusia. Negara teroris sekarang menggunakan teror nuklir," ungkap Zelensky