kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Saham Bank di Wall Street Naik Setelah The Fed Lakukan Stress Test


Jumat, 30 Juni 2023 / 12:25 WIB
Saham Bank di Wall Street Naik Setelah The Fed Lakukan Stress Test
ILUSTRASI. Saham-saham bank di Amerika Serikat (AS) naik pada hari Kamis, setelah The Fed melakukan stress test.REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham-saham bank di Amerika Serikat (AS) naik pada hari Kamis, setelah The Fed melakukan stress test dan menunjukkan bahwa para pemain dapat bertahan di tengah gejolak ekonomi.

Dilansir dari Reuters, Jumat (30/6), analis dari RBC Capital Markets menyebut, dengan krisis perbankan baru-baru ini mendorong bank-bank lebih konservatif. Pihaknya melihat aktivitas pembelian kembali saham-saham bank akan terbatas di sisa tahun 2023 ini.

Stress test yang dilakukan kepada 23 bank besar di AS memberikan gambaran yang tidak lengkap terkait sistem perbankan yang luas seperti di Indonesia, dengan mencatat bahwa banyak bank berukuran sedang memiliki masalah likuiditas tahun ini.

Baca Juga: Jerome Powell Beri Sinyal Kenaikan Suku Bunga The Fed ke Depan

Sebagian besar saham-saham bank besar menguat di antaranya indeks S&P 500 Bank ditutup naik 2,6%, JPMorgan Chase, Wells Fargo dan Bank of America naik antara 2% sampai 4,5%.

Berikutnya, Morgan Stanley naik 1,5% dan Goldman Sach naik 3%, kedua bank tersebut tidak termasuk dalam indeks.

Saham Citigroup tampak datar (flat), tertinggal dari saham-saham lain karena bank ini diperkirakan akan menambah modal, yang dapat mengurangi keuntungan dan dividen. Saham Charles Schwab yang berkinerja terbaik dalam tes ini, naik 2,4%.

Tes tahunan yang dilakukan oleh The Fed itu menilai bagaimana neraca keuangan bank-bank akan menghadapi gejolak perekonomian.

Hasilnya, para pemberi pinjaman akan mengalami kerugian sebesar US$ 541 miliar di bawah penurunan ekonomi yang parah, namun masih memiliki dua kali lipat modal yang dibutuhkan untuk menyerap kerugian pinjaman.

Baca Juga: Wall Street Mixed, Dow Jones & S&P 500 Menguat, Didukung Kenaikan Saham Perbankan

Tes ini menentukan berapa banyak modal yang harus dimiliki oleh bank dan berapa banyak uang tunai yang dapat mereka berikan kepada investor. Para pemberi pinjaman diperkirakan akan merilis rencana permodalan setelah perdagangan berakhir pada hari Jumat.

Analis Wells Fargo, yang dipimpin oleh Mike Mayo, mengatakan bahwa hasil tes tersebut sejalan dengan perkiraan pertumbuhan dividen sebesar 5% oleh bank-bank besar tahun ini dan peningkatan pembelian kembali saham (buyback).

Analis lain memperingatkan para investor untuk tidak mengharapkan bonanza pembayaran dividen, karena the Fed akan meluncurkan aturan modal baru yang ketat.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×