Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia naik pada Senin (22/9/2025), dipimpin oleh sektor pertambangan, seiring permintaan China yang meningkat terhadap logam dasar dan bijih besi menjelang libur nasional satu minggu yang mendorong harga komoditas naik.
Indeks S&P/ASX 200 ditutup menguat 0,4% ke 8.810,90 poin, mencatat kenaikan harian terbesar dalam enam sesi terakhir.
Sub-indeks sumber daya melonjak 2,8%, mencatatkan sesi perdagangan terkuat hampir sebulan terakhir, terdorong kenaikan harga bijih besi dan tembaga.
“Perusahaan sumber daya hanya merespons harga logam dasar. Kita melihat banyak pergerakan pada tembaga, bijih besi, dan emas,” kata Jamie Hannah, Wakil Kepala Investasi dan Pasar Modal di VanEck Australia.
“Ini hari yang solid di ASX untuk kinerja perusahaan pertambangan.”
Raksasa bijih besi BHP, Rio Tinto, dan Fortescue, yang membentuk lebih dari setengah sub-indeks, naik antara 1% hingga 3,2%.
Saham emas melonjak 6,8% ke level tertinggi sepanjang masa, seiring harga bullion mendekati rekor tertinggi. Sub-indeks ini mencatat kenaikan untuk sesi ketiga berturut-turut.
Saham pertambangan emas seperti Northern Star Resources dan Evolution Mining masing-masing naik 8,2% dan 6,3%.
Sementara itu, sektor perbankan melemah 0,2%, dipimpin oleh Commonwealth Bank of Australia dan National Australia Bank, yang turun masing-masing 0,4% dan 0,3%. Saham Westpac dan ANZ Group relatif datar.
Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA) menyebut ekonomi Australia berada di “posisi baik,” dengan inflasi yang melambat dan pasar tenaga kerja yang tangguh, memberikan ruang bagi pembuat kebijakan untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut jika diperlukan.
Di saham individual, Reece melonjak 14,2% ke puncak indeks acuan, setelah pemasok produk pipa itu mengumumkan rencana buy-back saham senilai A$250 juta ($164,8 juta) di luar pasar.
Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turun 0,7% ke 13.141,54 poin.