Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Saham perusahaan teknologi Microsoft Corp turun lebih 4% pada perdagangan hari Kamis (27/2), setelah perusahaan memperingatkan kelemahan PC dan perangkat keras (hardware) nya terdampak wabah virus Corona baru (Covid-19).
Penurunan harga saham Microsoft tersebut menghapus hampir US$ 50 miliar nilai pasar Microsoft. Sejauh ini, virus Corona baru tersebut telah menginfeksi sekitar 80.000 orang dan membunuh hampir 2.800 orang dan telah menyebar ke 44 negara.
Baca Juga: Microsoft mau buat pusat data, Jokowi siapkan regulasi
Apple merupakan perusahaan teknologi besar pertama yang menyatakan virus Corona memengaruhi produksi dan permintaannya di China. Perusahaan lain, yakni PayPal Holding Inch dan Mastercard Inch juga mengeluhkan hal serupa.
Sementara itu, Microsoft pada hari Rabu mengatakan rantai pasoka kembali ke operasi normal pada kecepatan yang lebih lambat dari yang diperkirakan. Sementara komputer windows dan surface-nya lebih banyak terkena dampak negatif dari yang diperkirakan.
“Tingkat persediaan yang baik jadi masalah. Jika Microsoft belum sepenuhnya merakit dan mengemas unit Surface dalam saluran, maka dampaknya akan terasa lebih cepat dan lebih parah," Analis Morningstar Dan Romanoff mengatakan dalam sebuah surat.
Baca Juga: Wall Street melemah setelah saham sektor teknologi koreksi 1%
Pasar saham global terpukul karena investor semakin khawatir dampak virus Corona terhadap rantai pasokan global. Indeks Dow Jones Industrials turun lebih dari 400 poin pada pembukaan pada hari Kamis.
Beberapa analis Wall Street berharap perusahaan teknologi lain dengan kehadiran besar-besaran di China akan segera mengeluarkan pernyataan mereka sendiri.
"Mengingat tampaknya ada kelemahan dalam rantai pasokan PC, tampaknya sangat mungkin bagi saya bahwa kami mendengar sesuatu dari Intel," analis Atlantic Equities James Cordwell mengatakan dalam sebuah surat.
Baca Juga: Pentagon: AS harus siap menghadapi bentrokan militer dengan China
Andrew MacMillen, seorang analis di Nucleus Research, mengatakan bahwa pembuat PC seperti Dell Technologies Inc dan Lenovo Group dapat mengalami beberapa kesulitan akibat wabah virus Corona.
Dell, pembuat PC terbesar ketiga di dunia setelah Lenovo Group dan HP, akan melaporkan laba kuartalan setelah pasar saham tutup pada hari Kamis. Mereka ini memiliki eksposur bisnis yang cukup besar di China.
Baca Juga: Pengadilan AS minta Pentagon & Microsoft tunda eksekusi kontrak senilai US$ 10 miliar
Microsoft mengatakan pada hari Rabu akan kehilangan perkiraan pendapatan kuartal ketiga untuk unit PC, yang menampung Windows, dari US$ 10,75 miliar dan US$ 11,15 miliar.
Analis J.P.Morgan mengatakan bahwa pedoman Microsoft adalah masalah rantai pasokan, bukan masalah permintaan, tetapi ada kemungkinan bahwa masalah rantai pasokan yang luas ditambah investor yang semakin enggan terhadap risiko dapat bermetastasis menjadi masalah permintaan seiring waktu.