Reporter: Dyah Megasari, BBC, Reuters |
NEW YORK. Sejumlah saham milik perusahaan China anjlok di perdagangan bursa New York setelah Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menyelidiki dugaan penipuan.
Youku, yang merupakan situs mirip Youtube menjadi salah satu saham yang mengalami penurunan dalam yaitu hingga 18%. Sedangkan saham situs pencari China, Baidu, jatuh 9% lalu pesaingnya Sohu rugi 5,3% dan perusahaan pengiriman pesan, Sina, minus hingga 9,5%.
Pengumuman penyelidikan terhadap sejumlah perusahaan China yang listing di bursa AS ini disampaikan Robert Khuzamim, direktur penindakan Komisi Sekuritas dan Saham, Departemen Kehakiman AS. Dugaan penipuan mengemuka setelah ditemukan kejanggalan dalam audit laporan keuangan.
''Ada beberapa bagian dengan peran Departemen Kehakiman dalam penyelidikan ini,'' papar Khuzami. Dia juga mengonfirmasikan bahwa jaksa federal terlibat dalam penyelidikan, tetapi tidak dijelaskan perusahaan China dan auditor mana yang tengah diselidiki.
Jadi sorotan
Penyelidikan ini merupakan sorotan terbaru atas kegagalan sistem akuntansi perusahaan China. Deloitte Touche Tohmatsu mundur sebagai auditor perusahaan piranti lunak Longtop awal tahun ini setelah mereka menemukan adanya bukti pemalsuan rekaman keuangan.
Pertanyaan juga meningkat terkait jalur tidak langsung di mana perusahaan China bisa masuk dalam daftar pasar saham AS.
Normalnya, sebuah perusahaan melakukan penawaran umum perdana (IPO) di bursa saham -sesuatu yang diatur dengan ketat di AS dan diperlukan sebuah laporan keuangan yang detail bagi calon investor.
Tetapi, banyak perusahaan China masuk menggunakan jalur lain ke pasar yang dikenal dengan istilah "penggabungan terbalik''.
Metode ini dilakukan dengan cara perusahaan China dibeli oleh perusahaan kecil AS yang sudah terdaftar di bursa saham seperti di Nasdaq, sehingga bisa mengurangi persyaratan yang dibutuhkan.
"Tidak memiliki sistem akuntansi yang layak dan audit tepercaya untuk perusahaan yang menjual saham ke publik dengan wilayah operasional di China adalah hal yang tidak dapat diterima,'' kata Khuzami.
"Kami harus mencari cara untuk mengungkap isu ini. Ini adalah isu besar bagi kami,'' tambah Khuzami.