kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.429   -85,00   -0,52%
  • IDX 7.142   62,73   0,89%
  • KOMPAS100 1.059   6,03   0,57%
  • LQ45 834   6,92   0,84%
  • ISSI 213   -0,07   -0,03%
  • IDX30 429   4,38   1,03%
  • IDXHIDIV20 513   5,66   1,12%
  • IDX80 121   0,60   0,50%
  • IDXV30 125   0,62   0,50%
  • IDXQ30 141   1,30   0,93%

Saingi NBA, Sejumlah Investor Ini Cari Dana untuk Bentuk Liga Basket Internasional


Kamis, 16 Januari 2025 / 09:21 WIB
Saingi NBA, Sejumlah Investor Ini Cari Dana untuk Bentuk Liga Basket Internasional
ILUSTRASI. Sekelompok investor yang jadi klien Maverick Carter, mitra bisnis bintang Los Angeles Lakers LeBron James, tengah berupaya mengumpulkan dana US$ 5 miliar dari sumber modal swasta untuk membentuk liga basket internasional yang akan menyaingi NBA.


Sumber: Bloomberg | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Liga basket Amerika Serikat (AS) atau National Basketball Association (NBA) bakal mendapat pesaing.

Sekelompok investor yang jadi klien Maverick Carter, mitra bisnis bintang Los Angeles Lakers LeBron James, dikabarkan tengah berupaya mengumpulkan dana US$ 5 miliar dari sumber modal swasta untuk membentuk liga basket internasional yang akan menyaingi NBA.

Menurut sumber-sumber Bloomberg yang mengetahui masalah tersebut, UBS Group AG dan Evercore Inc. telah diminta untuk membantu mengumpulkan uang, yang mungkin berasal dari individu-individu kaya dan investor institusional seperti dana kekayaan negara.

Pendukung lainnya termasuk salah satu pendiri Skype Geoff Prentice, mantan eksekutif Facebook Grady Burnett, dan firma investasi SC Holdings, yang dipimpin oleh salah satu pendiri Jason Stein dan Daniel Haimovic.

Baca Juga: Mantan Bintang NBA Ini Jadi Miliarder Berkat Investasi di Google

Perwakilan Carter, UBS, SC Holdings, Prentice, dan Burnett menolak berkomentar soal kabar ini. Evercore tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Liga basket internasional tersebut akan terdiri dari enam tim pria dan enam tim wanita, dengan pertandingan yang dimainkan di delapan kota di seluruh dunia dengan dua minggu di setiap kota, kata sumber-sumber tersebut.

Rotasi global dimodelkan berdasarkan jadwal yang mirip dengan balapan Formula 1. Singapura adalah salah satu pasar tempat pertandingan akan dimainkan.

Para pendukung liga baru baske pesaing NBA ini menghadapi tantangan. Perusahaan rintisan lain, seperti yang mencoba bersaing dengan National Football League, telah berjuang di masa lalu.

Baca Juga: Fantastis! Lonjakan Nilai NBA Musim 2023-2024, Pendapatan Tembus US$13 Miliar

Selanjutnya: Redmi Note 14 Pro 5G: Spesifikasi Lengkap dan Prediksi Harga di Indonesia

Menarik Dibaca: Sun Life dan CIMB Niaga Perpanjang Kemitraan Bancassurance



TERBARU

[X]
×