Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - PARIS. Kelompok bisnis perawatan kesehatan Sanofi sepakat untuk membeli perusahaan sejenis, yakni Bioverativ. Nilai akuisisi perusahaan itu mencapai US$ 11,6 miliar. Transaksi Sanofi ini akan meningkatkan pendapatan dan memperkuat bisnis di bidang perawatan penyakit langka.
Sanofi telah sepakat untuk membeli seluruh saham Bioverativ senilai US$ 105 per saham secara tunai. Harga itu 64% lebih tinggi dari harga saham Bioverativ saat penutupan pekan lalu (19/1).
Kesepakatan antara Sanofi dan Bioverativ pertama kali dilaporkan oleh Wall Street Journal. Kesepakatan ini menguntungkan Alex Denner, Manajer Hedge Fund Sarissa Capital sebagai pemegang saham terbesar Bioverativ.
Bioverativ adalah produsen obat hemofilia yang sebelumnya menjadi bagian dari Biogen Inc. Tahun lalu, bisnis Bioverativ disapih karena Biogen ingin fokus di obat gangguan neurologis, seperti multiple sclerosis dan Alzheimer.
Chief Executive Officer (CEO) Sanofi, Olivier Brandicourt dalam rilis mengatakan, Bioverativ adalah pemimpin pasar bisnis obat hemofilia. Hemofilia adalah penyakit warisan yang jarang terjadi. Kebanyakan pasien harus diinfus secara teratur.
"Sanofi ingin meningkatkan bisnis dan penguasaan pasar dalam sektor perawatan khusus dan penyakit langka. Ini sejalan dengan roadmap 2020 dan menciptakan platform untuk pertumbuhan bisnis obat penyakit kelainan darah," ujar dia seperti dikutip Reuters.
Brandicourt berharap, kesepakatannya ini bisa membuat inovasi baru dalam produksi obat bagi para pasien di seluruh dunia. Sanofi memperkirakan, akuisisi tersebut bisa meningkatkan pendapatan bisnis per saham pada 2018 dan bisa menaikkan kinerja 5% pada tahun berikutnya.
Kinerja meningkat
Tak hanya itu, Sanofi memperkirakan mencapai laba atas modal investasi melebihi biaya modal dalam tiga tahun. Tak hanya itu, Sanofi juga berharap mempertahankan peringkat kredit agar tetap kuat.
Dalam transaksi tersebut, Sanofi dibantu oleh Lazard sebagai penasehat keuangan. Sedangkan Guggneheim Securities dan JP Morgan ditunjuk sebagai penasehat Bioverativ.
Menurut proyeksi Royal Bank of Canada seperti dikutip Financial Times, Bioverativ diperkirakan menghasilkan pendapatan US$ 1,38 miliar pada 2018, terutama dari penjualan obat-obatan seperti Eloctate dan Alprolix.
Beberapa tahun terakhir, perusahaan asal Prancis ini telah mencoba mengakuisisi beberapa perusahaan namun gagal. Beberapa yang coba dibeli, diantaranya Mediavation, anak usaha Pfizer, produsen obat spesialis kanker yang berbasis di California, Amerika Serikat (AS) pada 2016.
Nilai kesepakatan kala itu mencapai US$ 14 miliar. Selain itu, tahun lalu, Sanofi juga gagal membeli perusahan bioteknologi asal Swiss, Actelion yang akhirnya dibeli oleh Johnson & Johnson seharga US$ 30 miliar.