kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.931.000   26.000   1,36%
  • USD/IDR 16.465   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.898   66,24   0,97%
  • KOMPAS100 1.001   10,19   1,03%
  • LQ45 775   7,44   0,97%
  • ISSI 220   2,72   1,25%
  • IDX30 401   2,31   0,58%
  • IDXHIDIV20 474   1,13   0,24%
  • IDX80 113   1,15   1,03%
  • IDXV30 115   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   0,58   0,44%

Sarankan Tak Jual Saham Saat Market Crash, Investor Kaya AS Ini Tarik Pernyataannya


Rabu, 09 April 2025 / 23:05 WIB
Sarankan Tak Jual Saham Saat Market Crash, Investor Kaya AS Ini Tarik Pernyataannya


Sumber: Businessinsider | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Salah satu investor terkaya Amerika Serikat (AS) ini sekaligus bintang "Shark Tank," Mark Cuban, sempat mengimbau investor untuk tidak menjual saham di tengah gejolak pasar pekan lalu.

Namun, ia kemudian menghapus pernyataannya dan menarik kembali nasihat tersebut.

Dalam unggahan di platform X pada Minggu malam, Cuban menulis, "Jangan jual. Itu akan kembali. Saya hanya tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan."

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Tak Toleran Korupsi di Depan Investor Besar AS

Namun, unggahan tersebut segera dihapus, dan beberapa media keuangan seperti Watcher menyindir Cuban dengan menulis, "Guru sempat melaporkannya sebelum hilang".

Tak lama setelah itu, Cuban memberikan klarifikasi melalui unggahan lain di X, dengan menyatakan bahwa tidak ada yang dapat memprediksi kondisi pasar.

"Seperti yang disebutkan beberapa orang lain, tidak seorang pun tahu. Anda harus melihat keadaan Anda sendiri dan berbicara dengan mereka yang nasihatnya Anda hargai," tulisnya.

Pernyataan Cuban muncul setelah pasar saham AS mengalami pekan terburuk sejak 2020. Indeks S&P 500 turun sekitar 10% dalam dua hari, sementara Nasdaq 100 memasuki zona bearish untuk pertama kalinya sejak 2022.

Baca Juga: Investor Asing Rajin Jual Saham BBRI dan BBCA, Cek Pemicunya dan Rekomendasi Analis

Gejolak pasar terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif baru yang luas terhadap mitra dagang AS, termasuk bea masuk hampir universal sebesar 10% dan tarif lebih dari 50% dalam beberapa kasus.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×