Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pemimpin muslim di India diproses hukum atas tuduhan pembunuhan karena mengadakan tabligh akbar pada bulan lalu yang menurut pihak berwenang telah menyebabkan lompatan besar dalam infeksi virus corona di negara tersebut.
Dilansir dari Reuters, kelompok Jamaah Tabligh di pinggiran Delhi disegel dan ribuan pengikut, termasuk beberapa dari Indonesia, Malaysia, dan Bangladesh dikarantina setelah diketahui mereka menghadiri pertemuan di sana pada pertengahan Maret.
Baca Juga: Diguyur stimulus corona sebesar US$ 1 triliun, pengusaha Jepang: Kekecilan
Polisi mengajukan tuntutan terhadap Muhammad Saad Kandhalvi, pemimpin kelompok tersebut karena melanggar larangan pertemuan besar.
"Polisi Delhi telah mengajukan laporan informasi pertama sebelumnya terhadap kepala Tablighi, sekarang pasal 304 telah ditambahkan," kata juru bicara kepolisian.
Seorang jurubicara kelompok Jamaah Tabligh, Mujeeb-ur Rehman, menolak berkomentar dengan mengatakan mereka belum mengkonfirmasi laporan tentang dakwaan baru tersebut.
Tablighi adalah salah satu organisasi dakwah Muslim Sunni terbesar di dunia dengan pengikut di lebih dari 80 negara.
Baca Juga: Studi Harvard: Virus corona bisa menjadi ancaman hingga 2024
Pihak berwenang mengatakan pada awal bulan ini bahwa sepertiga dari hampir 3.000 kasus virus corona pada saat itu adalah orang-orang yang menghadiri pertemuan Tablighi.
Penghitungan infeksi coronavirus India sejak itu melonjak menjadi 12.380, termasuk 414 kematian, pada Kamis waktu setempat.
Data pemerintah India juga mencatat bahwa 1.080 dari 1.561 kasus corona di Delhi terkait dengan pertemuan kelompok tersebut.
Baca Juga: Studi: Obat malaria yang dipuji Trump sama sekali tak bermanfaat bagi pasien corona
Organisasi ini juga dikaitkan dengan lonjakan kasus di Pakistan di mana kelompok ini membatalkan pertemuan serupa, pada menit terakhir ketika ribuan orang sudah tiba di sebuah tempat di kota Lahore.
Di Malaysia, pertemuan keagamaan juga menyebabkan lonjakan kasus di negara tersebut dan di beberapa negara Asia Tenggara lainnya.