Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, sedikitnya 2.269 warga Palestina tewas dan 9.814 lainnya terluka akibat serangan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Jumlah korban tewas termasuk 2.215 orang dari Gaza dengan 8.714 orang terluka. “Sementara 54 korban tewas dan 1.100 korban luka-luka lainnya berasal dari Tepi Barat,” tulis dalam laporan tersebut, Sabtu (14/10).
Sebagai informasi, ribuan warga Palestina melarikan diri dari wilayah Utara Jalur Gaza pada Sabtu (14/10), di mana diperkirakan akan menjadi sasaran serangan darat Israel.
Sementara Israel menggempur wilayah tersebut dengan lebih banyak serangan udara dan mengatakan akan tetap membuka dua jalan untuk memungkinkan warga melarikan diri.
Israel telah memberikan waktu kepada seluruh penduduk di bagian utara Jalur Gaza, mencakup pemukiman terbesar di daerah kantong tersebut, Kota Gaza, hingga Sabtu pagi untuk pindah ke Selatan.
Semalam, Israel mengumumkan bahwa mereka akan menjamin keamanan warga Palestina yang melarikan diri dari daerah tersebut melalui dua jalan utama hingga pukul 16:00 waktu setempat.
Baca Juga: Warga Palestina Melarikan Diri dari Gaza Utara, Israel Bersiap untuk Menyerang
"Di sekitar Jalur Gaza, tentara cadangan Israel dalam formasi (sedang) bersiap-siap untuk tahap operasi berikutnya," kata juru bicara militer Israel Letnan Kolonel Jonathan Conricus dalam sebuah pengarahan video pada Sabtu pagi.
"Mereka ada di seluruh Jalur Gaza, di selatan, di tengah dan di utara, dan mereka mempersiapkan diri untuk target apa pun yang mereka dapatkan, tugas apa pun."
Di lingkungan Tel Al-Hawa di Kota Gaza, bagian dari wilayah yang diperintahkan Israel untuk dievakuasi, pesawat-pesawat tempur mengebom sebuah daerah pemukiman pada malam hari, menghantam beberapa rumah, menurut penduduk yang mengunggah di platform media sosial.
Ratusan penduduk di daerah tersebut berlindung di rumah sakit Quds terdekat dan berencana untuk bergabung dengan mereka yang mengungsi ke selatan pada pagi hari.
"Kami mengalami malam yang mengerikan. Israel menghukum kami karena tidak mau meninggalkan rumah kami. Adakah kebrutalan yang lebih buruk dari ini?", seorang ayah dari tiga orang anak mengatakan kepada Reuters melalui telepon dari rumah sakit, menolak menyebutkan namanya karena takut akan pembalasan.
Baca Juga: Siapa Itu Hamas? Simak Asal-Usul, Tujuan, dan Para Pendukungnya
"Saya tidak akan pernah pergi, saya lebih memilih untuk mati dan tidak pergi, tapi saya tidak bisa melihat anak-anak istri saya mati di depan mata saya. Kami tidak berdaya."
Di Khan Younis, di Jalur Gaza Selatan, pesawat-pesawat Israel menghantam sebuah bangunan berlantai empat, menewaskan dan melukai beberapa orang. Puluhan warga Palestina bergegas ke sana untuk membantu menyelamatkan orang-orang yang terjebak di reruntuhan.
"Ini adalah genosida, bukan perang, ini genosida. Dan ini adalah upaya untuk menggusur penduduk Jalur Gaza, tapi ini tidak akan terjadi," kata seorang warga, Mohammad Sadeq.
"Para martir terjebak di bawah reruntuhan dan sampai sekarang baik kami maupun petugas medis atau pertahanan sipil tidak dapat mengeluarkan mereka."