Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) telah membantu sekitar 400 warga negara AS dan lainnya meninggalkan Israel sejak Sabtu lalu di tengah konflik dengan Iran, dan berharap dapat mengevakuasi lebih banyak lagi dalam beberapa hari mendatang, kata seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS pada Selasa (24/6).
“Kami sangat memahami bahwa masih banyak kapasitas yang tersedia, masih ada warga AS yang ingin meninggalkan Israel, dan bahwa ruang udara belum sepenuhnya terbuka. Situasinya sangat dinamis,” ujar pejabat tersebut.
Baca Juga: Wall Street Menguat Usai Gencatan Senjata Israel-Iran dan Sikap Wait and See The Fed
Departemen Luar Negeri saat ini membagikan informasi kepada lebih dari 27.000 orang terkait evakuasi dari wilayah konflik serta keamanan, meningkat dari 25.000 orang pada pekan lalu.
AS mulai mengoperasikan penerbangan evakuasi terbatas untuk warga negara AS, penduduk tetap yang sah, serta anggota keluarga dekat mereka sejak Sabtu.
Pejabat tersebut juga menyebut bahwa ribuan orang telah meninggalkan Israel melalui jalur darat menuju Yordania, sementara beberapa ratus orang telah menyeberang ke Mesir dalam dua hari terakhir.
Beberapa ribu warga AS juga telah pergi ke Siprus dengan kapal, sebagian besar diselenggarakan oleh organisasi Birthright atau kelompok swasta lainnya.
Baca Juga: Timur Tengah di Titik Kritis: Perang Israel-Iran Guncang Pasar Energi dan Geopolitik
Ratusan orang telah meninggalkan Iran melalui Azerbaijan, tambahnya. Turkmenistan yang sebelumnya membatasi masuknya warga AS, kini mengizinkan mereka masuk setelah upaya diplomatik intensif akhir pekan lalu.
Departemen Luar Negeri menyatakan mengetahui adanya laporan mengenai beberapa warga AS yang ditahan di Iran dalam proses evakuasi ini, namun belum memiliki informasi tambahan yang dapat dibagikan.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Senin (23/6) bahwa Israel dan Iran telah mencapai kesepakatan gencatan senjata, meskipun pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut tetap dilaporkan.
Israel meluncurkan serangan mendadak pada 13 Juni yang menghantam situs nuklir Iran dan menewaskan para petinggi militer negara tersebut. Sebagai balasan, serangan rudal dari Iran menewaskan sedikitnya 28 orang di Israel.