kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor Jasa Asia Terancam Lonjakan Kasus Covid-19


Senin, 07 Februari 2022 / 16:42 WIB
Sektor Jasa Asia Terancam Lonjakan Kasus Covid-19
ILUSTRASI. Chief Technology Officer, Chief Financial & Investment Officer CAR Life Antonius Probosanjoyo dan Chief Operating Officer CAR Life Insurance dr. Sri Rahayu Sutanto melihat proses vaksinasi *Covid-19* bagi lansia di Jakarta, Selasa (27/4/2021).


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING. Industri jasa di kawasan Asia mulai bergerak seiring pemulihan ekonomi. Namun sektor ini mendapat tantangan dari lonjakan kasus Covid-19 sehingga memberi ketidakpastian ekonomi ke depan. 

Mengutip Reuters, Senin (7/2), industri jasa China per Januari 2022 tumbuh pada laju paling lambat dalam lima bulan terakhir karena lonjakan kasus Covid-19 dan kebijakan pembatasan sehingga memukul sentimen pasar dan tingkat konsumsi. 

Berdasarkan Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur Caixin/Markit turun menjadi 51,4 pada Januari 2022, atau laju terendah sejak Agustus dari 53,1 pada Desember 2021. Tanda 50 poin memisahkan pertumbuhan dari kontraksi setiap bulan.

Bahkan Sub-indeks untuk bisnis baru dalam survei berada di level 51,1 di Januari 2022, atau lebih lambat dari rata-rata seri jangka panjang dan di bawah level 52,5 pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Tak Cuma Soal Permodalan, Komposisi Lender Fintech Lending Juga Bakal Diatur

Kondisi ini akan memperkuat ekspektasi pasar bahwa pembuat kebijakan perlu meluncurkan lebih banyak stimulus untuk menstabilkan ekonomi.

Bank sentral China mulai memotong suku bunga dan memompa lebih banyak uang tunai ke dalam sistem keuangan untuk menurunkan biaya pinjaman, dan berbagai pelonggaran lanjut dalam beberapa minggu ke depan. 

Beberapa penyedia layanan mengaitkan pertumbuhan yang lebih lambat dengan wabah Covid-19. Selain itu, meningkatnya kasus di luar negeri membebani permintaan asing, mendorong pesanan ekspor baru ke wilayah kontraksi untuk pertama kalinya dalam empat bulan.

Tak berbeda, sektor jasa di India juga tumbuh melambat dalam enam bulan terakhir pada Januari 2022 akibat pembatasan mobilitas hingga lonjakan harga sehingga membebani jumlah permintaan. 

IHS Markit mencatat indeks manufaktur India berada di level 51,5 pada Januari 2022, atau merosot dari bulan sebelumnya di posisi 55,5. Nilai itu jauh dari ekspetasi jajak pendapat ekonomi Reuters di angka 53,0. 

Baca Juga: Tangani Keluhan Soal Unitlink, Prudential Sampaikan Skema Penyelesaian di LAPS SJK

Direktur Asosiasi Ekonomi IHS Markit Pollyanna De Lima menilai, peningkatan jumlah kasus dan pemberlakuan jam malah berdampak buruk pada pertumbuhan di seluruh sektor jasa baik dari bisnis baru dan output. 

"Sub-indeks bisnis baru berada pada titik terlemah sejak Agustus karena konsumen tetap di rumah di tengah meningkatnya kasus virus corona sehingga membatasi permintaan domestik," terangnya. 

Sementara di Jepang, aktivitas sektor jasa mengalami kontraksi pada laju tercepat dalam lima bulan pada Januari 2022 sebagai tanda bahwa bisnis menghadapi tekanan dari rekor lonjakan infeksi virus corona baru karena varian Omicron.




TERBARU

[X]
×