Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
Ekonomi terbesar ketiga di dunia itu telah mengalami lonjakan kasus Covis-19 dalam beberapa pekan terakhir, memaksa pemerintah untuk memberlakukan pembatasan yang lebih ketat di sebagian besar negara itu sebagai tanggapan atas peningkatan penerimaan rumah sakit yang didorong oleh Omicron.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) au Jibun Bank Japan Services terakhir merosot ke 47,6 yang disesuaikan secara musiman dari 52,1 bulan sebelumnya dan pembacaan kilat 48,8.
Itu menandai penurunan tercepat dalam aktivitas bisnis sejak Agustus. Sementara bisnis yang luar biasa mengalami penurunan paling tajam dalam empat bulan.
Baca Juga: Armada Berjaya (JAYA) Siapkan Capex Rp 34 Miliar, Akan Dipakai Apa Saja?
Perusahaan jasa memangkas jumlah karyawan pada laju tercepat dalam 20 bulan dan menjadi kurang optimis bahwa aktivitas akan meningkat selama tahun depan, dengan sentimen positif mencapai level terendah lima bulan.
Pertumbuhan harga input untuk sektor tersebut tetap tinggi, menunjukkan tekanan pada keuntungan perusahaan dari inflasi bahan baku global tetap ada. Sektor swasta secara keseluruhan juga terus melihat peningkatan beban biaya.
"Pelemahan di sektor jasa yang lebih besar berkontribusi pada stagnasi yang luas dalam output sektor swasta pada Januari," kata ekonom IHS Markit Usamah Bhatti.