kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sekutu butuh teknologi Amerika Serikat, Trump permudah ekspor drone


Sabtu, 25 Juli 2020 / 06:40 WIB
Sekutu butuh teknologi Amerika Serikat, Trump permudah ekspor drone
ILUSTRASI. Pesawat tak berawak Boeing bertajuk Loyal Wingman terlihat dalam gambar selebaran yang Reuters peroleh pada 5 Mei 2020 di lokasi yang dirahasiakan di Australia.


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS), Jumat (24/7), memutuskan kebijakan yang mempermudah ekspor pesawat tak berawak. Sebab, sekutu membutuhkan teknologi AS dan negara-negara lain di luar pakta non-proliferasi mulai mengambil alih pasar drone.

Gedung Putih mengumumkan, Presiden AS Donald Trump telah menyetujui langkah untuk menyimpang sebagian dari Rezim Kontrol Teknologi Rudal (MTCR) 1987. Dalam pakta ini, sebanyak 35 negara termasuk AS sepakat untuk membatasi penjualan sistem pengiriman senjata tak berawak.

MTCR bertujuan mengendalikan penyebaran rudal yang bisa menghasilkan muatan besar seperti senjata nuklir. Tapi, kesepakatan tersebut juga mencakup drone dengan senjata, yang pada saat itu bukan komponen utama dari konflik bersenjata seperti sekarang.

Baca Juga: Poseidon, senjata nuklir hari kiamat milik Rusia yang bikin Amerika gentar

Perubahan kebijakan oleh Trump akan mereklasifikasi drone bersenjata dari teknologi yang ekspornya sangat terbatas ke kategori yang dapat dipertimbangkan berdasarkan kasus per kasus. Drone dalam kategori harus memiliki kecepatan udara maksimum kurang dari 800 kilometer per jam. 

Kebijakan baru Trump tersebut akan memungkinkan penjualan drone Reaper dan Predator yang militer negeri uak Sam gunakan, serta pesawat tak berawal lainnya buatan produsen pertahanan Amerika. "Standar MTCR sudah lebih dari tiga dekade," kata Gedung Putih seperti dikutip Channelnewsasia.com.

"Tidak hanya standar usang ini memberikan keuntungan yang tidak adil bagi negara-negara di luar MTCR dan melukai industri Amerika Serikat, MTCR juga menghambat kemampuan pencegahan kita di luar negeri dengan menghambat mitra dan sekutu kita dengan teknologi di bawah standar," ujar gedung Putih

Gedung Putih menambahkan, pembicaraan selama dua tahun terakhir gagal mereformasi MTCR.

Baca Juga: AS: Rusia harus setop pengembangan Chernobyl terbang, rudal jelajah nuklir

Langkah Trump tersebut membuat khawatir para pendukung kendali senjata yang menyatakan, penjualan drone canggih AS ke lebih banyak negara bisa memicu perlombaan senjata global.

"Pemerintahan Trump sekali lagi melemahkan kontrol ekspor internasional atas ekspor drone yang mematikan," kata Senator AS Bob Menendez dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Channelnewsasia.com.

"Keputusan sembrono ini membuat kita lebih mungkin mengekspor beberapa persenjataan kita yang paling mematikan ke para pelanggar hak asasi manusia (HAM) di seluruh dunia," tegas dia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×