kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sekutu Dekat Putin: Taiwan Bakal Kembali ke Pangkuan China Tepat Waktu


Jumat, 28 Oktober 2022 / 08:28 WIB
Sekutu Dekat Putin: Taiwan Bakal Kembali ke Pangkuan China Tepat Waktu
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Kepala Eksekutif produsen minyak Rosneft, Igor Sechin. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BAKU. Salah satu sekutu terdekat Presiden Rusia Vladimir Putin, Igor Sechin, pada hari Kamis (27/10/2022) memuji kepemimpinan China. Dia mengatakan bahwa Taiwan akan kembali ke pangkuan China tepat waktu.

Melansir Reuters, Sechin, kepala produsen minyak terbesar Rusia Rosneft, juga mengatakan bahwa posisi Arab Saudi di pasar minyak global "masuk akal" dan berdasarkan analisis pasokan dan permintaan minyak.

Rusia telah bergerak untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Asia, terutama China yang haus energi, untuk mengimbangi sanksi Barat terhadap Moskow atas Ukraina.

Berbicara di forum ekonomi internasional di Baku, yang sebelumnya diadakan di Verona Italia, Sechin mengatakan bahwa keputusan yang diambil oleh kongres Partai Komunis China baru-baru ini akan memberikan tingkat perkembangan baru bagi negara tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin: Dunia Menghadapi Dekade Paling Berbahaya Sejak Perang Dunia II

“Posisi kepemimpinan (China) sangat dihormati, yang dengan tenang dan terbuka, tanpa premis palsu, menetapkan posisinya, bahkan pada masalah yang paling sulit, seperti masalah Taiwan, yang dalam hal ini dapat dinilai agak berlebihan," kata Sechin.

Sechin menjelaskan upaya AS untuk menciptakan industri microchip kompleksnya sendiri menunjukkan bahwa "kembalinya Taiwan ke pelabuhan asalnya" adalah "sesuai jadwal".

Baca Juga: Ada Isu Bom Kotor, Vladimir Putin Awasi Langsung Latihan Nuklir

Dia juga mengatakan bahwa Rosneft telah mentransfer dana sebesar US$ 700 juta dividen untuk paruh kedua 2021 ke rekening khusus BP. Dia bilang, perusahaan minyak Inggris itu masih tetap menjadi pemegang saham "bayangan" Rosneft meskipun sudah membuat keputusan mundur menyusul aksi Moscow menggelar operasi militer khusus di Ukraina.

BP belum segera menjawab permintaan komentar dari Reuters.




TERBARU

[X]
×