Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, meminta maaf atas keluarnya kebijakan pelarangan masuknya minuman keras ke restoran dan bar yang bertujuan membatasi penyebaran virus corona.
Pemerintahan Suga sebelumnya meminta agar pedagang grosir minuman berhenti memasok minuman keras ke restoran dan bar yang menentang larangan penjualan alkohol.
"Saya menawarkan permintaan maaf saya karena menyebabkan masalah bagi banyak orang," ungkap Suga pada hari Rabu (14/7), seperti dikutip Kyodo.
Permintaan maaf Suga ini keluar sehari setelah pemerintah mencabut larangan tersebut.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia melonjak, Jepang siapkan evakuasi warganya
Pencabutan aturan akhirnya dilakukan setelah anggota pemerintah dan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa berjuang keras menghadapi kontroversi yang timbul di masyarakat.
Para pemegang kekuasaan merasa aturan tersebut tidaklah bijak dan bisa berpengaruh pada hasil pemilihan umum yang akan diadakan pada musim gugur ini.
Sejalan dengan sang perdana menteri, Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas tanggapan virus corona dan menyarankan rencana tersebut, juga meminta maaf satu hari sebelumnya.
Nishimura menyadari bahwa aturan tersebut telah menyebabkan kebingungan dan kecemasan di masyarakat.
Baca Juga: Jepang peringatkan meningkatnya ketegangan militer di Taiwan bisa picu krisis