kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   -12.000   -0,82%
  • USD/IDR 15.190   15,00   0,10%
  • IDX 7.778   2,76   0,04%
  • KOMPAS100 1.211   -0,08   -0,01%
  • LQ45 985   0,16   0,02%
  • ISSI 229   -0,19   -0,08%
  • IDX30 505   0,76   0,15%
  • IDXHIDIV20 610   0,72   0,12%
  • IDX80 138   0,14   0,10%
  • IDXV30 143   1,44   1,02%
  • IDXQ30 169   0,14   0,08%

Jepang peringatkan meningkatnya ketegangan militer di Taiwan bisa picu krisis


Selasa, 13 Juli 2021 / 22:46 WIB
Jepang peringatkan meningkatnya ketegangan militer di Taiwan bisa picu krisis
ILUSTRASI. Kepal penjaga lepas pantai Jepang mencoba mengusir kapal China yang melewati perbatasan di sekitar wilayah Pulau Senkaku/Diaoyu. 8 Mei 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang dalam laporan tahunannya menyatakan khawatir atas meningkatnya ketegangan militer di sekitar Taiwan yang dipicu persaingan ekonomi dan teknologi antara China dan Amerika Serikat (AS).

Hal ini dinilai dapat menimbulkan krisis di kawasan ketika keseimbangan kekuatan bergeser menguntungkan China.  Berdasarkan tinjauan pertahanan Jepang, yang disetujui Perdana Menteri Yoshihide Suga pada hari Selasa menunjuk ke China sebagai masalah utama keamanan nasional Jepang.

"Penting bagi kita untuk memperhatikan situasi dengan rasa krisis lebih dari sebelumnya," kata laporan itu di bagian baru tentang Taiwan seperti dilansir Reuters, Selasa (13/7).

"Secara khusus, persaingan di bidang teknologi kemungkinan akan menjadi lebih intens," lanjut laporan itu tentang persaingan AS-China.

Baca Juga: Perekonomian China membaik ditandai ekspor-impor yang menguat

Peningkatan aktivitas militer China baru-baru ini di sekitar Taiwan membuat Jepang khawatir karena pulau itu terletak dekat dengan rantai Okinawa di ujung barat kepulauan Jepang.

Kementerian Luar Negeri Taiwan mengucapkan terima kasih kepada Jepang karena menganggap pentingnya keamanan di Selat Taiwan.

Tetapi ada reaksi marah di Beijing yang mengatakan Jepang telah membuat tuduhan tak berdasar tentang pembangunan pertahanan dan kegiatan militer China yang normal.

"Ini sangat salah dan tidak bertanggung jawab. China menyatakan ketidakpuasan yang kuat dan penentangan tegas terhadap ini," kata juru bicara kementerian luar negeri China Zhao Lijian.

Presiden China Xi Jinping bulan ini berjanji untuk menyelesaikan "penyatuan kembali" dengan Taiwan dan pada bulan Juni mengkritik Amerika Serikat sebagai "pencipta risiko" setelah mengirim kapal perang melalui Selat Taiwan yang memisahkan pulau itu dari daratan.

Baca Juga: Jepang akan kirim lagi vaksin Covid-19 ke Taiwan minggu ini




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP)

[X]
×