kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perekonomian China membaik ditandai ekspor-impor yang menguat


Selasa, 13 Juli 2021 / 15:13 WIB
Perekonomian China membaik ditandai ekspor-impor yang menguat
ILUSTRASI. Kontainer disusun menunggu untuk dikirim oleh kapal kargo di sebuah pelabuhan di kota Wuhan, ibukota provinsi Hubei, China, Kamis (30/4/2020). China Images via Reuters


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perekonomian China menunjukkan perbaikan di paruh pertama tahun ini. Hal tersebut ditandai dengan impor dan ekspor yang menguat pada Juni lalu. Mengutip Reuters, ekspor China tumbuh 32,2% secara tahunan menjadi US$ 281,42 miliar. Padahal, survei analis memperkirakan bahwa pertumbuhan hanya berada di level 22,9% 

Asal tahu saja, Ini adalah periode pertumbuhan ekspor ke-12 berturut-turut, meskipun  ekspor pada Juni tahun lalu naik hanya 0,5% karena dampak virus corona.

Sementara itu, impor juga tumbuh sebesar 36,7% dari periode yang sama tahun lalu menjadi US$229,89 miliar. Angka tersebut  juga di atas hasil survei Bloomberg yang memperkirakan pertumbuhan 29,3%. Ini adalah periode pertumbuhan impor kesembilan berturut-turut, tetapi sekali lagi, impor hanya naik 2,7 persen pada Juni tahun lalu.

Baca Juga: 200 Petugasnya terjangkit Covid-19, Malaysia tutup paksa pusat vaksinasi

“Pertumbuhan ekspor dan impor yang tinggi ini karena pertumbuhan tahun lalu hanya kecil. Oleh karena itu tingkat pertumbuhan impor dan ekspor tahun-ke-tahun pada paruh kedua tahun ini kemungkinan akan melambat, sementara perdagangan sepanjang tahun diperkirakan masih akan mempertahankan pertumbuhan yang cepat, ” ujar Juru bicara bea cukai China Li Kuiwen.

Selain itu, total surplus perdagangan China juga mencapai US$51,53 miliar pada Juni yang berarti naik dari bulan sebelumnya  yang mencapai US$45,53 miliar.

Pada paruh pertama tahun 2021, China mengimpor 561 juta ton bijih besi, naik 2,6% dari tahun sebelumnya. Impor jagung melonjak 318,5%menjadi 15,302 juta ton, sementara impor gandum melonjak 60,1% menjadi 5,368 juta ton. Impor kedelai juga naik 8,7% menjadi 48,955 juta ton.

Pada periode yang sama, impor minyak mentah turun 3% menjadi 261 juta ton, sementara impor gas alam naik 23,8% menjadi 59,819 juta ton. ASEAN tetap menjadi mitra dagang terbesar China, diikuti oleh Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Ekspor China ke blok Asean naik 33,14% menjadi US$40,36 miliar pada Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sementara impor naik 33,69% menjadi US$33,74 miliar. Surplus perdagangan China dengan negara-negara Asean sebesar US$6,63 miliar pada Juni, naik 30,42% dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Pesawat tempur China pamer kemampuan menyebar ranjau di Laut Bohai

Sedangkan untuk ekspor China ke Uni Eropa naik 27,2% menjadi US$43,10 miliar pada Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya, sedangkan impor naik 34,1% menjadi US$27,74 miliar. Surplus perdagangan China dengan Uni Eropa pada Juni mencapai US$15,36 miliar, naik 16,37% dari tahun sebelumnya.

Pada Juni, surplus perdagangan China dengan Amerika Serikat naik menjadi US$32,58 miliar dari US$31,78 miliar pada Mei. Angka Juni naik 10,78% dari tahun sebelumnya. Impor China dari AS naik 37,55% menjadi US$ 14,33 miliar pada Juni, sementara ekspor naik 17,78% menjadi US$ 46,91 miliar.

Selanjutnya: Jepang akan kirim lagi vaksin Covid-19 ke Taiwan minggu ini




TERBARU

[X]
×