kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sempat mendekati China, Filipina kini mesra lagi dengan AS demi Laut China Selatan


Kamis, 04 Juni 2020 / 09:16 WIB
Sempat mendekati China, Filipina kini mesra lagi dengan AS demi Laut China Selatan
ILUSTRASI. Presiden Filipina Rodrigo Duterte berbincang dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Manila pada 12 November 2017.


Sumber: Channel News Asia | Editor: Khomarul Hidayat

Duterte sempat berniat mengakhiri pakta militer dengan AS tersebut karena dipicu oleh pembatalan visa oleh AS terhadap Ronald Dela Rosa, seorang senator yang menjabat sebagai arsitek utama perang narkoba ala Duterte.

Rencananya pengakhiran pakta militer tersebut akan berlaku pada bulan Agustus 2020.

Duterte memang dikenal tidak suka kritik dan sanksi terhadap kebijakannya. Meskipun Duterte telah berulang kali mengancam akan menarik Filipina dari AS, hubungan dua negara tetap dekat.

Romualdez mengatakan tawaran AS untuk membantu Filipina dalam perjuangannya menahan wabah Covid-19 juga membantu keputusan untuk mempertahankan VFA.

Penangguhan VFA ini berlaku selama enam bulan terhitung sejak 1 Juni 2020 dan dapat diperpanjang enam bulan lagi.

Baca Juga: Presiden Duterte tidak jadi batalkan perjanjian militer dengan AS, kenapa?



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×