Sumber: CNBC | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Senat Amerika Serikat (AS) meloloskan undang-undang paket infrastruktur senilai US$ 1 triliun pada Selasa (11/8). Ini sebuah langkah besar bagi Partai Demokrat ketika mereka mencoba untuk mendorong agenda ekonomi besar-besaran Presiden AS Joe Biden melalui Kongres AS.
Undang-undang yang mencakup US$ 550 miliar dalam pendanaan baru untuk transportasi, broadband, dan utilitas tersebut, disetujui Senat AS lewat pemungutan suara dengan hasil 69 suara berbanding 30 suara. Paket infrastruktur ini lolos di Senat AS setelah 19 anggota Partai Republik bergabung dengan 50 anggota Partai Demokrat.
Tak hanya itu, Senat AS kemudian juga melanjutkan pemungutan untuk resolusi anggaran yang akan memungkinkan Demokrat menyetujui apa yang mereka lihat sebagai rencana pengeluaran pelengkap senilai US$ 3,5 triliun tanpa suara dari Partai Republik.
“Hari ini, Senat mengambil langkah yang tertunda selama beberapa dekade untuk merevitalisasi infrastruktur Amerika dan memberi pekerjaan, bisnis kami, ekonomi kami, alat untuk berhasil di abad ke-21,” kata pemimpin mayoritas Senat AS Chuck Schumer, menjelang pemungutan suara seperti dikutip CNBC.
Baca Juga: Paket stimulus infrastruktur Biden jadi perhatian bagi pergerakan rupiah
Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan, dia tidak akan mengambil RUU infrastruktur atau proposal terpisah dari Demokrat untuk memperluas jaring pengaman sosial sampai Senat AS meloloskan keduanya.
Kongres AS dalam masa reses sampai 20 September. Tapi pemimpin mayoritas Kongres AS Steny Hoyer mengatakan, Kongres akan kembali pada 23 Agustus untuk mempertimbangkan resolusi anggaran.
Diperlukan waktu berbulan-bulan bagi Kongres AS untuk meloloskan kedua langkah tersebut. Biden mendorong persetujuan mereka pada hari Selasa, membingkai RUU infrastruktur sebagai investasi yang akan “membuat orang bekerja.”
“RUU ini akan membantu membuat pemulihan bersejarah menjadi ledakan jangka panjang,” katanya, sambil mengakui “pekerjaan Demokrat masih jauh dari selesai.”
Persetujuan RUU itu mengakhiri kerja keras selama berbulan-bulan bagi Gedung Putih untuk menyusun rencana memperbaiki jalan-jalan Amerika, kereta api, angkutan umum, sistem air, jaringan listrik, dan broadband.
Kongres AS selama bertahun-tahun gagal menyepakati rencana paket infrastruktur yang komprehensif, yang menurut para pendukung di kedua partai akan meningkatkan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja.
“UU Investasi Infrastruktur dan Pekerjaan bipartisan akan memodernisasi dan meningkatkan jalan, jembatan, pelabuhan, dan aset infrastruktur utama kami lainnya,” sebut 10 senator yang menyusun RUU tersebut, yang dipimpin oleh Rob Portman dari Partai Republik dari Ohio dan Demokrat Kyrsten Sinema dari Arizona.
“Undang-undang ini penting ini karena akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan membuka jalan bagi pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran selama beberapa dekade. Semuanya tanpa menaikkan pajak untuk warga Amerika atau meningkatkan inflasi,” lanjut mereka.
Baca Juga: Setelah UU Infrastruktur Disepakati, Demokrat Perjuangkan Resolusi Anggaran