Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MINSK. Perwakilan Rusia di Minsk pada hari Minggu (2/4) memastikan bahwa mereka akan segera memindahkan senjata nuklir taktis ke wilayah barat Belarusia yang berbatasan langsung dengan anggota NATO.
"Senjata akan dipindahkan ke perbatasan barat negara serikat kita dan akan meningkatkan kemungkinan untuk memastikan keamanan," kata Duta Besar Rusia untuk Belarusia, Boris Gryzlov, seperti dikutip Reuters.
Rusia dan Belarusia memang secara resmi merupakan bagian dari negara serikat dan telah melakukan pembicaraan selama bertahun-tahun untuk berintegrasi lebih jauh.
Proses penguatan hubungan dipercepat setelah Minsk mengizinkan Moskow menggunakan wilayah Belarusia untuk mengirim pasukan ke Ukraina tahun lalu.
Baca Juga: Belarusia Bakal Menjadi Tuan Rumah Senjata Nuklir Rusia untuk Melawan NATO
Gryzlov tidak merinci di mana senjata akan ditempatkan, tetapi menegaskan bahwa fasilitas penyimpanan akan selesai pada 1 Juli, sesuai dengan arahan Presiden Vladimir Putin.
"Ini akan dilakukan meskipun ada kebisingan (kecaman) di Eropa dan Amerika Serikat," lanjut Gryzlov.
Belarusia berbatasan di utara dengan Lituania dan Latvia dan di barat dengan Polandia, semuanya merupakan bagian dari sayap timur NATO. Ketiga negara itu juga telah mendapat dukungan militer tambahan sejak invasi Rusia ke Ukraina dimulai tahun lalu.
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, pekan lalu mengatakan bahwa negaranya juga akan mengizinkan Rusia untuk menempatkan rudal nuklir antarbenua di sana juga jika diperlukan.
Ini merupakan pergerakan nuklir Rusia yang paling signifikan sejak invasinya ke Ukraina dimulai. Putin telah memastikan langkah ini sejak 26 Maret lalu.
Baca Juga: AS: Tidak Ada Tanda Bahwa Senjata Nuklir Rusia Telah Dipindahkan ke Belarusia
Terkait penempatan senjata nuklir Rusia di Belarusia, Putin mengatakan pengerahan itu mirip dengan langkah AS yang menyimpan senjata semacam itu di banyak pangkalan militer mereka, mulai dari Belgia, Jerman, Italia, Belanda, dan Turki.
Aliansi AS dan Ukraina tentu telah mengkhawatirkan aksi ini sejak lama, meskipun beberapa waktu lalu sempat merasa tenang karena belum melihat tanda-tanda kemunculan senjata nuklir Rusia di Belarusia.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby, pada 26 Maret mengatakan bahwa mereka belum melihat indikasi pemindahan senjata nuklir yang dimaksud.
Meskipun khawatir, Kirby menegaskan bahwa untuk saat ini AS belum melihat adanya niat dari Putin untuk benar-benar menggunakan senjata nuklir di Ukraina.
"AS memantau situasi setiap hari. Tetapi, sejuah ini tidak ada yang akan menyebabkan kami mengubah postur pencegahan strategis kami sendiri," kata Kirby kepada CBS.