Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON/MOSKOW: Kremlin mengatakan, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin bersepakat selama panggilan telepon pada hari Senin untuk meminta pejabat energi utama mereka membahas kemerosotan pasar minyak global. Trump menyebut perang harga Rusia dengan Arab Saudi "gila."
Melansir Reuters, perjanjian itu menandai putaran baru dalam diplomasi minyak global sejak kesepakatan awal bulan ini yang gagal antara Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia untuk memangkas produksi sehingga memicu perang harga antara Rusia dan pemimpin de facto OPEC Arab Saudi.
Tak hanya itu, dampak dari pandemi virus corona juga membantu mengirim harga minyak ke level terendahnya dalam sejarah, mengancam bisnis pengebor berbiaya lebih tinggi di Amerika Serikat dan di seluruh dunia dengan kebangkrutan.
Baca Juga: Harga minyak WTI naik 2,99% setelah Trump dan Putin sepakat gelar pembicaraan
"Telah disepakati akan ada konsultasi Rusia-Amerika tentang ini melalui menteri energi," kata Kremlin seperti dikutip Reuters.
Juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan, kedua pemimpin telah sepakat tentang pentingnya stabilitas di pasar energi global. Menteri Energi AS Dan Brouillette akan berbicara dengan Menteri Energi Rusia Alexander Novak tentang "cara-cara produsen terbesar dunia dapat mengatasi ketidakstabilan di pasar minyak global," kata juru bicara Departemen Energi Shaylyn Hynes.
Baca Juga: Prospek permintaan gelap, harga minyak mentah berjangka anjlok
Kremlin tidak mengatakan apa yang sebenarnya yang akan dibahas para menteri, tetapi Moskow sebelumnya mengisyaratkan pihaknya ingin melihat lebih banyak negara bergabung dalam upaya menyeimbangkan pasar minyak global.
Sesaat sebelum panggilan telepon hari Senin, Trump mengatakan Arab Saudi dan Rusia "keduanya menjadi gila" dalam perang harga minyak mereka. "Saya tidak pernah berpikir saya akan mengatakan bahwa mungkin kita harus memiliki kenaikan harga (minyak), karena kita memang melakukannya," kata Trump.