Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pembuat kebijakan di Federal Reserve terpecah soal pemangkasan suku buga pada akhir bulan lalu, namun sepakat untuk memberi sinyal bahwa mereka tidak akan memangkas suku bunga lebih lanjut.
Mengutip Reuters, Kamis (22/8), risalah pertemuan dua hari di akhir Juli lalu yang dirilis Rabu (21/8) menunjukkan keputusan akhir pembuat kebijakan untuk memangkas suku bunga acuan bank sentral sebesar 0,25% menarik lebih banyak oposisi yang tercermin dalam suara 8-2 dalam panel penetapan tarif.
Beberapa peserta rapat lebih menyukai pemangkasan 0,5% untuk membantu mengangkat inflasi ke arah target The Fed dan menggagalkan dampak dari ketegangan perdagangan global yang lebih besar. Namun beberapa peserta lainnya lebih menyukai tidak ada pemangkasan suku bunga sama sekali.
Dalamnya perdebatan dalam pertemuan The Fed akhir bulan lalu juga memunculkan taruhan sinyal bahwa Gubernur The Fed Jerome Powell akan menyampaikan kebijakan tahunan The Fed dalam pertemuan di Jackson Hole, Wyoming pada Jumat pekan ini.
Ia juga menunjukkan The Fed tidak berminat untuk memangkas suku bunga lebih besar seperti tuntutan Presiden AS Donald Trump.
"Hal yang mengejutkan adalah betapa terpecahnya mereka (dalam rapat),"kata Mary Ann Hurley, wakil presiden Fixed Income D.A Davidson Seattle seperti dikutip Reuters.
"Kami benar-benar di wilayah yang belum dipetakan. Mereka benar-benar khawatir melakukan atau tidak melakukan hal yang benar."
Pada saat yang sama, risalah tersebut juga menunjukkan keprihatinan yang luas di antara para pembuat kebijakan atas perlambatan ekonomi global, ketegangan perdagangan dan inflasi yang lambat.
Baca Juga: Ramalan analis: The Fed akan pangkas suku bunga lima kali lagi sebelum April
Sejak pertemuan itu, The Fed berada di bawah tekanan untuk memangkas suku bunga lebih banyak, termasuk dari Trump yang menginginkan The Fed memangkas suku bunga acuannya.
Namun, dalam pertemuan yang digelar pada 30 Juli-31 Juli 2019 itu para pembuat kebijakan The Fed sepakat bahwa mereka tidak ingin memberi kesan bahwa mereka akan menurunkan suku bunga lebih banyak lagi.
"Peserta umumnya menyukai pendekatan dimana kebijakan akan dipandu oleh informasi yang masuk.. dan menghindari kesan mengikuti panduan yang telah ditetapkan," jelas notulensi rapat The Fed.
Pasca rilis notulensi The Fed, bursa saham AS tetap menguat.
Baca Juga: Lewat kicauan di Twitter, Trump minta The Fed pangkas suku bunga 1%
"The Fed jelas ingin fleksibel. Mereka khawatir tentang beberapa ketegangan global di luar sana, apakah itu perang dagang ataupun Brexit dan beberapa perkembangan di dunia internasional," jelas Willie Delwiche, ahli strategi investasi Baird Milwaukee seperti dikutip Reuters.
Pertemuan kebijakan pada 30 Juli-31 Juli lalu juga mendiskusikan tentang penelitian The Fed terkait potensi perubahan pada pendekatannya dalam menetapkan kebijakan. Sejumlah pembuat kebijakan mengatakan TheFed bisa lebih agresif dalam membeli obligasi untuk melawan resesi 2007-2009.
Namun, para pembuat kebijakan mengatakan alat seperti pembelian obligasi dan panduan ke depan mungkin tidak cukup untuk menghilangkan risiko kebijakan terhambat di masa depan, ketika suku bunga acuan The Fed mendekati nol.