kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Sepp Blatter mengundurkan diri


Rabu, 03 Juni 2015 / 06:20 WIB
Sepp Blatter mengundurkan diri
ILUSTRASI. Dari kiri ke kanan: Azlan Indra (VP of Business Strategy & Operations Everpro), Reza Yazdi (Praktisi Digital), Benny Ho (Founder netpreneur.id), dan Mifza Muzayan (Head of Industry Meta) saat menghadiri WhatsApp Business Workshop di Swiss-Belhotel, Solo, 10 Desember 2023.


Sumber: BBC | Editor: Yudho Winarto

ZURICH. Sepp Blatter mengatakan akan mengundurkan diri dari FIFA di tengah-tengah skandal korupsi yang melanda badan sepak bola dunia itu.

Saat mengumumkan pengunduran dirinya, pria berusia 79 tahun itu mengatakan kongres luar biasa FIFA akan 'digelar secepat mungkin' untuk memilih presiden baru.

Blatter baru terpilih untuk masa jabatan yang kelima kalinya pekan lalu, dua hari setelah tujuh pejabat FIFA ditangkap karena dakwaan korupsi oleh Kejaksaan Agung Amerika Serikat.

Namun dia mengakui, jika mandatnya selaku Presiden FIFA tidak mendapatkan dukungan dari semua orang.

FIFA terguncang oleh penangkapan para pejabat dan beberapa pihak lain yang terkait sepak bola dengan dakwaan korupsi, penipuan, dan pencucian uang.

Sementara penyelidikan terpisah digelar pihak berwenang Swiss tentang proses pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022, yang dimenangkan Qatar dan Rusia.

"Saya amat terkait dengan FIFA dan kepentingannya. Kepentingan itu yang utama dan itulah kenapa saya mengambil keputusan ini. Yang paling saya perhitungkan adalah kelembagaan FIFA dan sepak bola di seluruh dunia," tambah Blatter dalam konferensi pers di kantor pusat FIFA di Zurich, Selasa (2/6).

Blatter didesak oleh badan sepak bola Eropa, UEFA, untuk mundur dari pencalonannya sebelum pemilihan presiden FIFA namun dia tetap maju dan mengalahkan Pangeran Ali bin al-Hussein dari Yordania.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×