kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Serang Ukraina, Jepang Perluas Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia


Jumat, 25 Februari 2022 / 09:35 WIB
Serang Ukraina, Jepang Perluas Sanksi Ekonomi Terhadap Rusia
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Jepang akan memperluas sanksi terhadap Rusia dengan menargetkan pada lembaga keuangan dan ekspor peralatan militer Rusia. Langkah ini dilakukan sejalan dengan langkah Amerika Serikat, sebagai pembalasan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Mengutip Reuters (25/2), Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pada konferensi pers bahwa Tokyo akan membidik lembaga keuangan dan warga negara Rusia dengan sanksi, yang akan segera diberlakukan, serta menghentikan ekspor barang keperluan militer seperti semikonduktor.

Sebelumnya, Jepang juga sudah melarang penerbitan surat utang negara Rusia di Jepang dan membekukan aset beberapa warga negara Rusia.

Langkah Jepang dilakukan setelah AS juga memberlakukan sanksi baru setelah pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Kamis (24/2) dalam serangan terbesar yang dilakukan oleh satu negara terhadap negara lain di Eropa sejak Perang Dunia II.

Untuk Jepang yang miskin sumber daya, dampak krisis yang paling langsung mungkin terlihat pada kenaikan harga bahan bakar.

Baca Juga: Presiden Ukraina: 137 Warga Ukraina Tewas Setelah Diserang Pasukan Rusia

Kishida mengatakan, Jepang akan melakukan yang terbaik untuk membatasi dampak ekonomi terhadap negaranya sendiri, termasuk dengan memastikan pasokan energi yang stabil.

Saat ini, Jepang memiliki cadangan minyak mentah dan cadangan gas alam cair (LNG) sekitar 240 hari untuk bertahan dua hingga tiga minggu. Pemerintah Jepang juga akan meningkatkan langkah-langkah untuk membendung kenaikan harga bahan bakar eceran.

"Sanksi ekonomi terhadap Rusia tidak akan secara langsung menghambat pasokan energi," kata Kishida.

Adapun, Jepang akan melepaskan minyak dari cadangan nasionalnya sesuai kebutuhan bekerja sama dengan International Energy Agency (IEA) dan negara-negara terkait.

Kishida menambahkan, dia berharap tindakan terkoordinasi dengan anggota lain dari negara-negara Kelompok Tujuh (G7) terhadap Rusia akan mengirim pesan untuk membendung agresi di Asia dan kawasan lain.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×