Sumber: CBSNews,AFP | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KYIV. Pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina pada Kamis (2/2/2022). Suasana di perbatasan kedua negara tampak tegang dan mencekam.
Melansir AFP, rudal dan aksi penembakan militer Rusia tampak menghujani kota-kota Ukraina setelah Presiden Vladimir Putin melancarkan invasi darat dan serangan udara skala penuh. Kondisi itu memaksa warga sipil untuk berlindung di sistem metro, dengan 100.000 orang lebih mengungsi.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan, di seluruh Ukraina, sedikitnya 137 "pahlawan" telah tewas dan 316 orang terluka pada hari pertama pertempuran. Sebelumnya, Zelensky menyerukan wajib militer dan tentara cadangan di seluruh negeri untuk berperang dalam mobilisasi umum.
Amerika Serikat bergerak untuk menjatuhkan sanksi pada elit dan bank Rusia, tetapi menekankan bahwa pasukan AS tidak akan menuju ke Eropa timur untuk berperang di Ukraina. Sebaliknya, AS menegaskan akan mempertahankan "setiap inci" wilayah NATO.
Presiden Zelensky mengatakan sekarang ada "tirai besi baru" antara Rusia dan seluruh dunia, seperti dalam Perang Dingin.
Baca Juga: Mengukur Efek Perang Rusia-Ukraina Terhadap Sektor Energi Indonesia
Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl, daerah yang masih sangat terkontaminasi dengan bahan radioaktif setelah kecelakaan 1986 yang menghancurkan, mendorong pengawas nuklir IAEA untuk menyerukan "penahanan".
Saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa pasukan terjun payung Rusia merebut kendali lapangan udara strategis Gostomel, di pinggiran barat laut Kyiv, setelah menukik dengan helikopter dan jet dari arah Belarus.
Baca Juga: Ini 5 Pernyataan Pemerintah Indonesia Atas Serangan Rusia ke Ukraina