Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Sedikitnya delapan warga Palestina tewas dan puluhan lainnya luka-luka dalam dua serangan udara Israel yang menargetkan kelompok warga Palestina yang bertugas mengamankan truk yang membawa bantuan ke Jalur Gaza pada hari Kamis, kata petugas medis.
Petugas medis mengatakan, sedikitnya 30 orang terluka dan beberapa orang dalam kondisi kritis. Di kota terdekat Khan Younis, sekelompok pria lain yang bertugas mengamankan pengiriman bantuan terkena serangan udara Israel terpisah yang melukai beberapa dari mereka, kata petugas medis. Belum ada komentar langsung dari militer Israel. Baca Juga: PBB Ungkap Fakta Baru, Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara Terblokir Selama 2 Bulan Geng bersenjata telah berulang kali membajak truk bantuan tak lama setelah mereka memasuki daerah kantong itu. Peristiwa tersebut mendorong kelompok Hamas Islamis untuk membentuk satuan tugas untuk menghadapi mereka. Pasukan yang dipimpin Hamas telah menewaskan lebih dari dua lusin anggota geng dalam beberapa bulan terakhir, menurut sumber Hamas dan petugas medis. Di Kota Gaza, petugas medis mengatakan sedikitnya enam orang tewas dalam serangan udara yang menghantam sebuah rumah. Sehingga jumlah korban tewas pada hari Kamis menjadi sedikitnya 14 orang. Hamas mengatakan serangan militer Israel telah menewaskan sedikitnya 700 polisi yang bertugas mengamankan truk bantuan di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023. Baca Juga: Israel Kembali Menyerang Rumah Sakit dan Camp Pengungsi Gaza, Puluhan Orang Terbunuh Upaya gencatan senjata selama berbulan-bulan oleh mediator Arab, Mesir, dan Qatar, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah gagal mencapai kesepakatan antara kedua pihak yang bertikai. Pada hari Rabu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa dengan suara bulat memilih untuk menuntut gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen antara Israel dan militan Palestina Hamas di Jalur Gaza dan pembebasan segera semua sandera. Resolusi Majelis Umum tidak mengikat tetapi memiliki bobot politik, yang mencerminkan pandangan global tentang perang tersebut. Amerika Serikat, Israel, dan tujuh negara lainnya memberikan suara menentang resolusi gencatan senjata, sementara 13 negara abstain. Perang di daerah kantong Palestina itu dimulai setelah orang-orang bersenjata Hamas menyerbu komunitas Israel pada Oktober 2023, menewaskan sekitar 1.200 orang dan membawa sekitar 250 sandera kembali ke Gaza yang dikuasai Hamas, menurut penghitungan Israel. Sejak itu, militer Israel telah meratakan sebagian besar wilayah Gaza, mengusir hampir seluruh dari 2,3 juta penduduknya dari rumah mereka, menimbulkan kelaparan dan penyakit yang mematikan serta menewaskan lebih dari 44.800 orang, menurut otoritas kesehatan Palestina. Selanjutnya: Inilah Sosok Miliarder Termuda Singapura, Dari Mana Harta Kekayaannya Berasal?