Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - CAIRO/GAZA. Dalam perkembangan terbaru konflik antara Israel dan Palestina, ketegangan semakin memuncak dengan pengembalian lebih dari 80 jenazah warga Palestina oleh Israel ke Jalur Gaza. Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi yang terjadi dalam konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Israel mengembalikan jenazah lebih dari 80 warga Palestina yang tewas dalam serangan militer di Jalur Gaza. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, jenazah-jenazah ini diserahkan tanpa informasi mengenai identitas mereka, menimbulkan kekhawatiran tentang kondisi dan perlakuan terhadap para korban sebelum mereka tewas.
Yamen Abu Suleiman, Direktur Pelayanan Darurat Sipil Palestina di Khan Younis, menyatakan bahwa tidak jelas apakah jenazah-jenazah tersebut digali dari kuburan oleh tentara Israel selama ofensif darat, atau apakah mereka adalah "tahanan yang disiksa dan dibunuh".
Lebih lanjut, Abu Suleiman mengutuk tindakan ini sebagai kejahatan perang dan pelanggaran terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Intelijen AS Prediksi Israel Akan Dihantam Dua Gelombang Serangan
Tuduhan Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Pemerintah Gaza yang dikelola oleh Hamas menuduh Israel mengirimkan jenazah dalam kondisi yang tidak manusiawi, dengan 89 jenazah yang dikembalikan disebut sebagai "tulang belulang dan tubuh yang telah membusuk". Selain itu, Hamas juga menuduh bahwa Israel telah mencuri 2.000 jenazah sejak 7 Oktober dari berbagai kuburan yang dihancurkan selama ofensif militer yang sedang berlangsung.
Serangan udara dan darat yang dilakukan Israel di Gaza menambah panjang daftar korban jiwa. Dalam serangan terbaru, setidaknya 18 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk seorang pejabat senior Hamas.
Militer Israel mengklaim telah membunuh Abdel-Fattah Al-Zriei, yang dikatakan terlibat dalam pembuatan senjata untuk Hamas. Serangan tersebut juga menewaskan ibu Zriei di rumah mereka di Deir Al-Balah, Gaza Tengah. Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa mayoritas korban jiwa dalam serangan-serangan ini adalah warga sipil.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 39.550 warga Palestina telah tewas dalam kampanye militer Israel di Gaza. Angka ini mencakup pejuang dan warga sipil, dengan mayoritas korban disebut sebagai warga sipil oleh pejabat kesehatan Palestina.
Sementara itu, Israel melaporkan sekitar 330 tentaranya tewas, dengan estimasi bahwa sepertiga dari korban Palestina adalah pejuang.
Baca Juga: Genting, Israel Pertimbangkan Serangan Pendahuluan terhadap Iran
Penolakan Gencatan Senjata
Di tengah ketegangan yang terus meningkat, Forum Keluarga Sandera Israel mempertanyakan keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang mengizinkan penyerahan jenazah warga Palestina tanpa adanya kesepakatan gencatan senjata.
Mereka mengkritik keputusan ini sebagai peluang yang hilang untuk mengembalikan sandera Israel yang masih hidup dan korban tewas untuk dimakamkan secara layak.
Di Khan Younis, serangan udara dan penembakan tank Israel berlanjut sepanjang malam, bahkan di wilayah yang telah menerima perintah evakuasi dari Israel. Serangan tersebut menewaskan delapan warga Palestina yang berada di dalam kendaraan di dekat Khan Younis pada hari Senin.