Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SANAA. Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi mulai melakukan serangan intensif ke berbagai wilayah di Yaman yang diduduki milisi Houthi. Hari ini, Senin (22/3), sejumlah titik di kota Sanaa dan pelabuhan Salif di tepi Laut Merah menjadi sasaran.
Reuters melaporkan bahwa koalisi Arab melancarkan puluhan serangan udara ke wilayah utara Yaman, tempat milisi Houthi yang didukung Iran banyak bermarkas.
Pihak aliansi melaporkan bahwa mereka telah berhasil menyerang pabrik perakitan rudal dan drone yang berlokasi di ibu kota Sanaa.
PBB yang mengetahui aksi ini langsung mengabarkan bahwa serangan udara juga menghantam lumbung biji-bijian di pelabuhan Salif, di uatara Hodeidah. Di wilayah yang dikendalikan Houthi ini, dua proyektil menghantam gudang dan tempat tinggal sebuah perusahaan produksi makanan.
"Otoritas setempat dan manajemen perusahaan melaporkan bahwa enam pekerja yang terula sudah dibawa ke fasilitas medis setempat untuk menerima perawatan," ungkap misi PBB di Hodeidah (UNMHA) dalam pernyataannya hari Senin.
Baca Juga: Sejarah berdirinya Liga Arab, organisasi regional yang rayakan hari jadi ke-76 tahun
Sebagai catatan, pelabuhan Salif adalah bagian dari zona netral yang diperantarai PBB di Laut Merah. Penentuan zona ini sudah sesuai dengan perjanjian Stockholm yang ditandatangani pada 2018 antara pihak-pihak yang bertikai di Yaman.
Menanggapi serangan tersebut, kementerian perdagangan dan industri yang dikendalikan Houthi mengatakan serangan di pelabuhan Salif adalah bagian dari perang ekonomi melawan rakyat Yaman.
Tidak hanya itu, hari ini kanal televisi lokal di Sanaa, al-Masirah, juga melaporkan adanya serangan udara lain di Marib. Wilayah penghasil gas itu telah menjadi titik pertempuran sengit selama beberapa bulan terakhir. Serangan lain di provinsi Hajjah juga terjadi semalam.
Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi ikut masuk dalam perang saudara Yaman sejak tahun 2015. Tujuan utamanya adalah untuk memulihkan pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi yang digulingkan oleh Houthi pada 2014.
Perang saudara yang berlangsung bertahun-tahun ini masih belum menunjukkan tanda-tanda akan mereka. Perang menewaskan puluhan ribu orang dari berbagai kalangan dan menyebabkan jutaan lainnya terpaksa hidup dalam kelaparan.