kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.487.000   17.000   0,69%
  • USD/IDR 16.736   31,00   0,19%
  • IDX 8.618   -59,15   -0,68%
  • KOMPAS100 1.184   -5,89   -0,50%
  • LQ45 852   -0,86   -0,10%
  • ISSI 307   -3,32   -1,07%
  • IDX30 439   1,78   0,41%
  • IDXHIDIV20 511   4,81   0,95%
  • IDX80 133   -0,51   -0,38%
  • IDXV30 138   -0,59   -0,43%
  • IDXQ30 140   1,06   0,76%

Seru! Debat pertama Trump dan Biden berapi-api dan kacau balau


Rabu, 30 September 2020 / 10:03 WIB
Seru! Debat pertama Trump dan Biden berapi-api dan kacau balau
ILUSTRASI. Donald Trump dan Joe Biden akan saling sikut di pemilihan presiden AS tahun 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - CLEVELAND. Calon Presiden AS dari Partai Republik Donald Trump dan pesaingnya dari Partai Demokrat Joe Biden bertarung sengit atas kepemimpinan Trump dalam pandemi virus corona, ekonomi dan pajak. Isu tersebut muncul dalam debat pertama yang berapi-api pada hari Selasa (29/9/2020) yang diwarnai dengan interupsi berulang Trump.

Melansir Reuters, moderator debat Chris Wallace mencoba dengan sia-sia untuk mengontrol debat. Namun, kedua calon presiden Gedung Putih berbicara satu sama lain dan melontarkan penghinaan dalam perkelahian politik. Sehingga sulit bagi kedua pihak untuk membuat poin.

“Maukah kamu tutup mulut, bung? Ini bukan rahasia lagi,” kata Biden yang kesal setelah interupsi berulang kali dalam segmen pertama debat di Mahkamah Agung.

Biden menyebut Trump sebagai "badut" dan "rasis" dan mengatakan kepadanya: "Anda adalah presiden terburuk yang pernah dimiliki Amerika."

Baca Juga: Putra Donald Trump klaim Joe Biden tidak mampu bekerja sebaik ayahnya

Trump sendiri mengatakan: "Tidak ada yang pintar tentang Anda, Joe."

Biden mempertanyakan kepemimpinan Trump dalam pandemi virus corona, dengan mengatakan Trump telah panik dan gagal melindungi warga Amerika karena dia lebih peduli dengan ekonomi.

"Dia panik atau dia melihat pasar saham," kata Biden tentang Trump, yang telah mendorong negara-negara untuk membuka kembali ekonomi mereka dan mengecilkan ancaman pandemi.

Baca Juga: New York Times: Trump tidak bayar pajak penghasilan dalam 10 dari 15 tahun terakhir

“Banyak orang meninggal dan lebih banyak lagi yang akan mati kecuali dia menjadi jauh lebih pintar, jauh lebih cepat,” kata Biden.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×