Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Uganda pada Selasa (20/9) mengumumkan wabah Ebola setelah kasus ebolavirus Sudan terkonfirmasi di Distrik Mubende di bagian tengah negara itu.
Institut Penelitian Virus Uganda mengonfirmasi kasus Ebola setelah menguji sampel yang mereka ambil dari seorang pria berusia 24 tahun.
Ini mengikuti penyelidikan oleh tim Tanggap Cepat Nasional terhadap enam kematian mencurigakan yang terjadi di Mubende bulan ini.
Saat ini, ada delapan kasus suspek Ebola di negara Afrika tersebut yang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: Virus Marburg yang Mematikan Ditemukan Ghana, 2 Pasien Meninggal Dunia
"Ini adalah pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade Uganda mencatat wabah virus Ebola Sudan," kata Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Afrika, dalam siaran pers yang Kontan.co.id terima.
"Kami bekerjasama dengan otoritas kesehatan nasional Uganda untuk menyelidiki sumber wabah ini sambil mendukung upaya untuk segera meluncurkan langkah-langkah pengendalian yang efektif," ujarnya.
"Uganda tidak asing dengan pengendalian Ebola yang efektif. Berkat keahliannya, tindakan telah diambil untuk mendeteksi virus dengan cepat dan kami bisa mengandalkan pengetahuan ini untuk menghentikan penyebaran infeksi," imbuh dia.
Ada tujuh wabah sebelumnya dari ebolavirus Sudan, dengan empat di antaranya terjadi di Uganda dan tiga di Sudan.
Uganda terakhir melaporkan wabah ebolavirus Sudan pada 2012.
Baca Juga: Sempat Dianggap Seperti Pembunuh, Kini Ebola Bisa Ditangkal Antibodi Rekomendasi WHO
Di 2019, negara tersebut mengalami wabah virus Ebola Zaire. Virus ini berasal dari negara tetangga, Republik Demokratik Kongo yang sedang memerangi epidemi besar di wilayah timur lautnya.
WHO membantu otoritas kesehatan Uganda dalam penyelidikan dan mengerahkan staf ke daerah yang terkena dampak. Juga, mengirimkan pasokan untuk mendukung perawatan pasien dan mengirimkan tenda untuk mengisolasi pasien.
Ebola adalah penyakit parah, seringkali fatal, dan memiliki enam spesies berbeda, tiga di antaranya adalah Bundibugyo, Sudan, dan Zaire, yang sebelumnya telah menyebabkan wabah besar.
Tingkat kematian kasus virus Ebola Sudan bervariasi, dari 41% hingga 100%, pada wabah sebelumnya. Inisiasi awal pengobatan suportif telah terbukti secara signifikan mengurangi kematian akibat Ebola.