Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah pelonggaran penguncian Covid-19 dan Brexit, pengusaha di Inggris gencar mencari rekrutan baru. Bahkan, jumlah lowongan pekerjaan yang ada jauh lebih banyak dibandingkan saat sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Jumat (3/9), Recruitment & Employment Confederation melaporkan, ada 1,66 juta iklan pekerjaan aktif selama pekan yang berakhir pada 29 Agustus lalu. Angka tersebut lebih tinggi dari rata-rata 1,55 juta lowongan yang dicetak pada Januari dan Februari 2020 dan sedikit berubah dari level sebelumnya pada Agustus tahun lalu.
Iklan pekerjaan baru yang diposting selama seminggu mencapai 193.000. Jumlah ini juga di atas rata-rata Januari-Februari 2020 yang sebanyak 171.000.
"Permintaan pekerja tetap sangat tinggi dengan perekonomian yang tidak menunjukkan tanda-tanda melemah. Dengan bisnis di sektor makanan, logistik, dan perhotelan yang mulai bersiap untuk Natal, bulan-bulan mendatang bisa jadi sulit bahkan ketika sebagian orang cuti pada Agustus dan September," kata Kepala Eksekutif REC Neil Carberry seperti dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Jerman usulkan pembentukkan koalisi militer Uni Eropa untuk mengatasi krisis
Meski demikian, tingkat pengangguran Inggris masih sebesar 4,7% dalam tiga bulan hingga Juni 2021. Level ini lebih tinggi daripada sebelum krisis akibat pandemi, dengan tingkat pengangguran ada di bawah 4%.
Namun, pemerintah Inggris dengan kebijakan skema subsidi upah mampu menahan tingkat pengangguran yang perkiraan bisa mencapai 10% atau lebih selama krisis pandemi.
Rendahnya tingkat pengangguran juga sebagian disebabkan oleh meningkatnya jumlah pekerja yang tidak mencari pekerjaan sehingga tidak diperhitungkan dalam perhitungan tingkat pengangguran.
