Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - LONDON. Setelah tiga hari berturut-turut turun, harga minyak mentah berbalik arah, naik pada Rabu (4/9). Berita positif dari sektor jasa China mendorong harga minyak ke atas.
Mengutip Reuters, Harga minyak mentah Brent LCOc1 naik 1,39% menjadi US$ 59,07 per barel pada pukul 12.10 GMT. Sedang harga minyak West Texas Intermediate (WTI) CLc1 naik 1,56% jadi US$ 54,78 per barel.
Pasar global rebound setelah sebuah survei menunjukkan, aktivitas di sektor jasa China pada Agustus 2019 tumbuh dan yang tercepat dalam tiga bulan terakhir. Tiongkok adalah konsumen minyak terbesar kedua dan importir tergede di dunia.
Baca Juga: Harga minyak flat di tengah penurunan aktivitas manufaktur
Toh, beberapa analis berpendapat, secara keseluruhan fundamental pasar minyak tetap mengecewakan.
“Minyak mentah tetap bermasalah oleh laporan produksi dari OPEC, Rusia, dan Amerika Serikat (AS) yang semua naik bulan lalu. Ini (datang) pada saat kekuatan pertumbuhan permintaan, karena pesimistis perang perdagangan, semakin dipertanyakan,” kata Ole Hansen, Commodity Strategist Saxo Bank, seperti dikutip Reuters.
Terlebih, data yang keluar Selasa (3/9) lalu menunjukkan, sektor manufaktur AS mengalami kontraksi pada Agustus 2019. Ini untuk pertama kali indeks manufaktur bulanan negeri uak Sam turun sejak 2016.
Baca Juga: Terbebani perang dagang AS-China, harga minyak turun 2%
“Memelopori prospek redup ini (adalah) mendinginkan aktivitas ekonomi global dan mengintensifkan ketegangan perdagangan. Ekonomi dunia sedang melambat dan tidak ada pelemahan dalam aktivitas ini yang lebih terlihat daripada sektor manufaktur,” ujar Stephen Brennock, Oil Broker dari PVM, seperti dilansir Reuters.
