Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Shandong, kapal induk pertama yang China buat di dalam negeri, melakukan uji coba laut pada 22 Mei lalu, CCTV melaporkan. Pandemi virus corona menghambatnya untuk turun ke laut.
Ini pertama kali kapal induk Shandong turun ke laut untuk latihan sejak penugasan secara resmi ke Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) akhir tahun lalu.
Hanya, melansir South China Morning Post, CCTV, lembaga penyiaran negara China, tidak mengungkapkan lokasi pasti dari uji coba laut kapal induk Shandong.
Tetapi, sebuah pemberitahuan dari Administrasi Keselamatan Maritim Dalian menyebutkan, kapal induk Shandong berada di bagian Utara Laut Kuning.
Menurut pemberitahuan yang rilis pada 22 Mei itu, daerah di Timur Dalian, pelabuhan asal kapal induk Shandong, ditutup antara Senin dan Selasa pekan lalu untuk kegiatan militer.
Baca Juga: China kerahkan kapal induk kedua Shandong sebagai respons kehadiran militer AS
Li Yongxuan, Wakil Kapten Shandong, mengatakan kepada CCTV, Shandong sangat membutuhkan latihan untuk mengembangkan kemampuannya.
“Kami perlu mengintegrasikan kelompok tempur kapal induk Shandong ke dalam sistem tempur keseluruhan sedini mungkin. Dan kami akan berusaha membuat kapal induk kami menjadi kapal yang siap tempur dan menang,” kata Li seperti dikutip South China Morning Post.
Siaran CCTV menunjukkan tujuh Shenyang J-15 di atas kapal induk Shandong serta latihan take-off dan landing jet tempur berjulukan Hiu Terbang tersebut.
Pada 17 Desember 2019, China secara resmi menugaskan Shandong ke Angkatan Laut PLA dalam sebuah upacara yang Presiden Xi Jinping hadiri, setelah lebih dari delapan belas bulan uji coba laut.
Seperti kakaknya kapal induk Liaoning, nama Shandong Pemerintah China ambil dari provinsi di Timur Laut negeri tembok raksasa.
Baca Juga: Juru bicara: Kapal induk pertama buatan Tiongkok melakukan uji coba senjata di laut
Lima fakta tentang Shandong
Dalian Shipbuilding memulai pembuatan kapal induk sepanjang 315 meter ini lima tahun lalu, tepatnya Maret 2015. Ini adalah pencapaian tonggak lain untuk Angkatan Laut PLA.
Memang, kemampuan kapal induk China masih jauh dari kapal induk milik Angkatan Laut AS. Tapi, bisa sebagai batu loncatan ke kekuatan yang lebih kuat, titik prestise nasional, dan berpotensi untuk misi ekspedisi di luar negeri.
Nah, berikut lima hal yang menonjol dari kapal induk Shandong menurut The National Interest:
1. Kapal induk kedua China, tapi yang pertama Tiongkok bangun sepenuhnya di negera mereka
Kapal induk Shandong mengadopsi desain dasar Varyag yang kini menjelma menjadi kapal induk Liaoning. China membeli Varyag dari galangan kapal Ukraina.
Tapi, Ukraina juga mentransfer cetak biru kapal itu. Itu memungkinkan arsitek China untuk mengubah desainnya agar lebih optimal untuk perannya dalam Angkatan Laut PLA.
Baca Juga: Mengenal USS Gerald R Ford, kapal induk terbaru AS seharga Rp 188 triliun
2. Bisa membawa lebih banyak pesawat tempur dibanding Liaoning.
Kapal induk Liaoning hanya bisa membawa 36 pesawat, termasuk 24 jet tempur J-15. Sementara Shandong sanggup menggendong 44 pesawat, termasuk 32 jet tempur.
Hanya, kemungkinan besar kapal induk Shandong akan membawa jet tempur dengan sistem serangan elektronik J-15D yang dilengkapi pod pengacau. J-15D sudah terlihat di dek Shandong pada 2018.
3. Memiliki radar baru yang canggih.
Radar active electronically scanned array (AESA) terpasang di kapal induk Shandong, dengan empat antena menghadap ke arah yang berbeda.
AESA pada dasarnya adalah standar emas saat ini dalam radar, karena memiliki resolusi yang jauh lebih tinggi, lebih kuat, dan lebih tahan terhadap gangguan.
Radar yang berkualitas sangat penting untuk memberi operator kontrol lalu lintas udara, mengoordinasikan operasi tempur, dan mendeteksi ancaman yang masuk.
Baca Juga: Kualifikasi operator selesai, Theodore Roosevelt siap perkuat armada pasifik AS
Batu loncatan untuk membangun kapal induk lebih besar
4. Membawa helikopter tempur canggih
Kapal induk Shandong membawa Helikopter ZH-18J yang memiliki radar yang kuat, yang bisa memberikan peringatan dini terhadap pesawat tempur dan rudal musuh yang datang.
Radar di helikopter ZH-18J menjadikan lebih efektif dan meningkatkan kemungkinan kapal induk Shandong untuk menghindari serangan.
Beberapa komentator menyebutkan, kapal induk Shandong akan membawa pesawat radar udara KJ-600, yang sangat mirip dengan E-2 Hawkeye milik AS.
Pesawat KJ-600 akan lebih unggul dari helikopter ZH-18J karena mampu terbang lebih tinggi, lebih cepat, dan lebih jauh. Tapi, masih ada banyak keraguan, pesawat bertenaga turbo-prop ini bisa lepas landas dari Shandong.
Selain itu, kapal induk Shandong membawa helikopter ZH-18F yang dilengkapi torpedo, sonar, dan radar pencarian permukaan yang bisa bisa periskop yang menonjol, untuk memburu kapal selam musuh.
Baca Juga: AS: China gunakan krisis corona sebagai kedok dorong klaim di Laut China Selatan
Itu adalah misi penting karena perlombaan senjata kapal selam yang saat ini terjadi di Pasifik, dan siluman akustik superior kapal selam Virginia juga Ohio yang bertenaga nuklir milik Angkatan Laut AS.
5. Batu loncatan untuk membangun armada kapal induk yang lebih besar
Shandong mungkin menjadi satu-satunya kapal induk Tipe 002 yang bergabung di Angkatan Laut PLA. Sebab, dua kapal induk yang saat ini China bangun akan lebih besar.
China membuat Shandong untuk membangun pengalaman dalam pembuatan jenis kapal yang belum pernah mereka bikin sebelumnya, dan memberi lebih banyak waktu untuk melatih pilot juga awak dalam operasi kapal induk.
Namun, untuk saat ini, Shandong akan menjadi pusat perhatian dalam operasi PLA di Laut China Selatan dari yang berlayar dari pangkalan di Sanya, juga dekat dengan pangkalan utama kapal selam rudal balistik nuklir.
Baca Juga: Kapal Induk terbaru Gerald Ford bersiap terhubung dengan armada perang AS di Atlantik