Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Shanghai berencana melakukan penguncian dua tahap pada kota berpenduduk 26 juta orang itu, awal pekan ini. Mereka akan menutup jembatan dan terowongan, dan membatasi lalu lintas jalan raya dalam upaya menahan lonjakan kasus Covid-19 lokal.
Mengutip Reuters (28/3), penguncian tersebut merupakan dampak dari rekor 3.450 kasus bergejala dilaporkan di Shanghai pada hari Minggu, terhitung hampir 70% dari total nasional. Pemerintah setempat akan membagi kota menjadi dua di sepanjang Sungai Huangpu selama sembilan hari.
Biro Keamanan Publik Shanghai mengatakan akan menutup jembatan dan terowongan lintas sungai, dan gardu tol yang terkonsentrasi di distrik timur kota hingga 1 April. Area di sebelah barat Sungai Huangpu akan memiliki pembatasan serupa yang diberlakukan 1-5 April.
Dalam sebuah pernyataannya, biro itu mengatakan kontrol lalu lintas akan diterapkan di jalan raya masuk dan keluar kota, mengharuskan orang yang meninggalkan Shanghai untuk menunjukkan bukti hasil negatif dari tes asam nukleat yang diambil dalam waktu 48 jam.
Baca Juga: Kota Terbesar China Shanghai Bakal di-Lockdown Selama 9 Hari
Pemerintah kota juga akan menangguhkan transportasi umum, termasuk layanan ride-hailing, di daerah-daerah yang terkunci. Itu juga memerintahkan penangguhan pekerjaan di perusahaan dan pabrik, dengan pengecualian yang menawarkan layanan publik atau memasok makanan.
Pembuat mobil AS Tesla menangguhkan produksi di pabriknya di kota selama empat hari.
Lonjakan kasus COVID baru-baru ini di China telah menambah tekanan pada ekonomi terbesar kedua di dunia, kemungkinan semakin menurunkan belanja konsumen. Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 5.134 kasus tanpa gejala baru untuk 27 Maret, dan 1.219 infeksi lokal yang dikonfirmasi.
"Karena situasi COVID-19 yang memburuk, kami merevisi perkiraan pertumbuhan PDB yoy kami di Q2, Q3 dan Q4 dari 3,8%, 5,1% dan 5,1% menjadi 3,4%, 4,8% dan 4,9%, masing-masing, tetapi mempertahankan tahunan 2022 kami Perkiraan pertumbuhan PDB sebesar 4,3%," kata analis di Nomura dalam sebuah catatan pada hari akhir pekan kemarin.