Sumber: BBC,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. China telah mengumumkan lockdown atau penguncian seluruh kota terbesarnya sejak wabah Covid-19 dimulai lebih dari dua tahun lalu.
Mengutip BBC, Kota Shanghai akan dikunci dalam dua tahap selama sembilan hari sementara pihak berwenang melakukan pengujian Covid-19.
Pusat keuangan penting di China itu telah berjuang melawan gelombang infeksi baru selama hampir sebulan, meskipun jumlah kasus tidak tinggi menurut beberapa standar internasional.
Pihak berwenang sejauh ini menolak mengunci kota berpenduduk sekitar 25 juta orang untuk menghindari ketidakstabilan ekonomi.
Tetapi setelah Shanghai mencatat jumlah kasus harian tertinggi pada hari Sabtu sejak hari-hari awal pandemi, pihak berwenang tampaknya telah mengubah arah kebijakannya.
Baca Juga: Pelonggaran Pembatasan Covid Hong Kong, Lama Larangan Maskapai Penerbangan Dikurangi
Penguncian akan terjadi dalam dua tahap, dengan sisi timur kota di bawah pembatasan dari Senin hingga 1 April, dan sisi barat dari 1-5 April.
Transportasi umum akan ditangguhkan dan perusahaan serta pabrik harus menghentikan operasi atau bekerja dari jarak jauh, kata pihak berwenang.
Pemerintah kota menerbitkan instruksi di akun WeChat-nya, meminta publik untuk mendukung, memahami, dan bekerja sama dengan pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi kota.
Baca Juga: Singapura Cabut Aturan Wajib Masker, Indonesia Kapan? Ini Penjelasan Kemenkes
Reuters memberitakan, Komisi Kesehatan Kota Shanghai mengatakan pada hari Minggu (27/3/2022), lebih dari 14 juta penduduk Shanghai telah melakukan tes antigen.
Tetapi beberapa penduduk mengeluhkan tentang siklus pengujian yang tampaknya tak berujung dan pendekatan sedikit demi sedikit untuk mengakhiri rantai penularan, dengan beberapa mengatakan biaya nol-Covid menjadi terlalu tinggi.
Frustrasi juga dirasakan di tempat lain di Tiongkok.
Awal bulan ini, dalam rekaman yang dibagikan di media sosial, kerumunan orang di kota timur laut Shenyang menggedor jendela pasar pakaian saat mereka berteriak frustrasi pada putaran tes Covid-19 lainnya.
China melaporkan total 4.448 infeksi tanpa gejala baru pada 26 Maret, naik dari 4.430 sehari sebelumnya, termasuk 1.007 kasus baru di provinsi timur laut Jilin, yang saat ini juga dilakukan penguncian.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Korea Selatan Capai 10 Juta, Krematorium Kewalahan
Negara itu melaporkan 1.254 kasus baru yang dikonfirmasi dengan gejala, turun dari 1.335 sehari sebelumnya. Dari kasus baru, 1.217 ditransmisikan secara lokal, dibandingkan 1.280 sehari sebelumnya.
Tidak ada kematian yang dilaporkan pada 26 Maret, sehingga jumlah kematian mencapai 4.638. Hingga 26 Maret, China daratan telah mengkonfirmasi 143.240 kasus Covid-19.